Liputan6.com, Jakarta Belantika musik Indonesia sejatinya tak pernah kehabisan pendatang baru berbakat. Salah satunya, Natasha Pramudita, pengacara sekaligus mantan model yang kini merekam single baru berjudul “Lepas.”
Tak sendiri, ia menggandeng dua musisi kondang yakni Marshal Ada Band dan vokalis band Fifty-Fifty, Alfiano Tamala. Natasha Pramudita menjelaskan, “Lepas” terinspirasi berbagai bentuk perpisahan.
Advertisement
Perpisahan yang dimaksud, baik dalam cinta maupun persahabatan. Lagu ini tak hanya menyajikan melodi menyentuh, tapi juga lirik yang menggugah hati sehingga pencinta musik merasa relate.
Advertisement
“Lagu ‘Lepas’ menawarkan refleksi mendalam tentang proses menerima dan melanjutkan hidup. Proses kreatifnya unik, melibatkan dua kota beda negara: Wina, Austria, dan Jakarta, Indonesia,” katanya.
Ketika Terbebas dari Beban
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (24/2/2025), Natasha Pramudita mengulas, “Lepas” menggambarkan perjalanan emosional seseorang merelakan sesuatu yang berharga, meski hati susah legawa.
“Lagu ini berbicara tentang kebebasan dari beban, prahara, hingga gundah gulana. Kita semua pasti pernah ada di titik itu. ‘Lepas’ adalah tentang rasa lega yang mendalam,” beri tahu Natasha Pramudita.
Advertisement
Perpisahan Tak Bisa Dihindari
Lirik lagu “Lepas” ditulis Alfiano Tamala. Inspirasinya datang dari atmosfer tenang di kota Wina, Austria, tempat ia bertugas sebagai Wakil Duta Besar RI. Dalam waktu kurang dari dua jam, lirik lagu ini pun tercipta.
“Perpisahan tak bisa dihindari, meski hati masih ingin bersama. Lagu ini bisa dimaknai dalam berbagai konteks—cinta, pekerjaan, atau pertemanan. Intinya, meski berat, kita harus move on,” urai Alfiano Tamala.
2 Kota, 2 Benua
Dalam “Lepas” Marshal Ada Band bertindak sebagai komposer sementara aransemennya dipoles Ari Darmawan, personel band Halmahera yang mencetak hit besar “Kuyakini” dan “Khayalan” pada dekade 1990-an.
Natasha Pramudita menjelaskan, proses rekaman dilakukan terpisah. Ia dan Marshal di Jakarta. Alfiano Tamala merekam bagiannya di sebuah studio di Wina. Teknologi digital menjembatani ketiganya untuk berkreasi.
Advertisement
