Jovita Dwijayanti, runner up 1 Miss Indonesia 2013, mulai menekuni dunia hiburan. Jovitan tengah menyiapkan film perdana bertema kerusakan lingkungan, dengan judul Danum Baputi.
Di film itu, Jovita mendapat peran utama. "Sebenarnya saya tidak bercita-cita jadi pemain film atau terjun di entertainmen. Saya lebih berpikir kalau kiprah saya di film bermanfaat buat masyarakat banyak atau negara, saya akan jalani. Yang penting saya bermanfaat," kata Jovita dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (29/11/2013).
Cewek kelahiran Jakarta, 12 Januari 1995 itu berusaha tampil maksimal. Ia pun mendapat latihan akting dari sutradara kawakan Gunawan Paggaru yang sempat terlibat dalam film-film besar seperti Naga Bonar dan Dua Tanda Mata.
Danum Baputi bercerita tentang penantian masyarakat suku asli pedalaman akan kelahiran seorang bayi perempuan yang diramalkan akan menyelamatkan kehidupan manusia dari bencana hilangnya sumber air kehidupan.
"Saya prihatin begitu banyak anak-anak muda yang lebih banyak membuang-buang waktu. Padahal Indonesia itu kaya raya. Semestinya kita harus belajar untuk bekal agar bisa merawat dan mengelola alam Indonesia yang begitu kaya,” tutup Jovita. (fei)
Di film itu, Jovita mendapat peran utama. "Sebenarnya saya tidak bercita-cita jadi pemain film atau terjun di entertainmen. Saya lebih berpikir kalau kiprah saya di film bermanfaat buat masyarakat banyak atau negara, saya akan jalani. Yang penting saya bermanfaat," kata Jovita dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (29/11/2013).
Cewek kelahiran Jakarta, 12 Januari 1995 itu berusaha tampil maksimal. Ia pun mendapat latihan akting dari sutradara kawakan Gunawan Paggaru yang sempat terlibat dalam film-film besar seperti Naga Bonar dan Dua Tanda Mata.
Danum Baputi bercerita tentang penantian masyarakat suku asli pedalaman akan kelahiran seorang bayi perempuan yang diramalkan akan menyelamatkan kehidupan manusia dari bencana hilangnya sumber air kehidupan.
"Saya prihatin begitu banyak anak-anak muda yang lebih banyak membuang-buang waktu. Padahal Indonesia itu kaya raya. Semestinya kita harus belajar untuk bekal agar bisa merawat dan mengelola alam Indonesia yang begitu kaya,” tutup Jovita. (fei)