Liputan6.com, Jakarta - Kota Surabaya, Jawa Timur memiliki banyak lembaga pendidikan dengan kualitas terbaik, bahkan ada yang se-Indonesia. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (ristekdikti) melakukan program klasterisasi.
Klasterisasi adalah program yang dilakukan dengan tujuan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut yang berada di bawah naungan ristekdikti. Indikator perguruan tinggi Indonesia pada 2019 itu menekankan pada input-outcome base.
Penekanan itu dengan melihat kinerja masukan dengan bobot 0 persen yang meliputi kinerja input (15 persen), proses (25 persen), dan kinerja luaran dengan bobot 60 persen antara lain kinerja output sebesar 25 persen dan outcome sebesar 35 persen.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari instagram Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi @ristekdikti, terdapat 13 universitas di Surabaya yang masuk dalam 100 besar hasil klasterisasi Perguruan Tinggi (PT) non-vokasi pada 2019. Liputan6.com merangkum dari website universitas tersebut mengenai Universitas di Surabaya.
1. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya
Pada klasterisasi perguruan tinggi non vokasi 2019, ITS Surabaya berada di posisi empat dari 100 universitas terbaik di Indonesia versi ristekdikti. ITS yang berdiri sejak 10 November 1957merupakan perguruan tinggi yang bergerak di bidang science, dan termasuk salah satu institut terbesar di Indonesia.
Pada 2016, ITS pernah menduduki urutan terbaik ke-6 di Indonesia berdasarkan penilaian Menristekdikti dan masuk dalam 11 universitas unggulan di Indonesia versi QS university Rangking. Selanjutnya, ITS ini memiliki komitmen yang kuat pada pengelolaan lingkungan kampusnya, salah satu programnya yaitu Smart Eco-Campus.
2. Universitas Airlangga (Unair)
Universitas Airlangga berada di posisi tujuh dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Adapun sejarah mengenai universitas ini adalah Sekolah Dokter Djawa yang sebelumnya didirikan di Batavia pada 1851 lalu. Kemudian, pada 10 November 1954, Sukarno yang ketika itu menjadi presiden meresmikan pendirian Universitas Airlangga ini. Pada awal didirikannya, Unair memiliki lima fakultas, yaitu fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi, fakultas hukum, fakultas guru pelatihan dan pendidikan, dan fakultas sastra.
3. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
Universitas Negeri Surabaya berada di posisi 22 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Unesa tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya yang dimulai pada 1950. Universitas ini berawal dari kursus B-I dan B-II bidang ilmu kimia yang memanfaatkan sarana dan prasarana ruang kelas dan laboratorium dari sekolah Belanda Hoogere Burger School (HBS).
Perguruan tinggi ini berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6/1961 tertanggal 7 Februari 1961 diintegrasikan menjadi salah satu fakultas dalam FKIP Universitas Airlangga Cabang Malang bernama FKIP Universitas Airlangga Cabang Surabaya.
4.Universitas Surabaya
Universitas ini berada di posisi 31 dari 100 universitas terbaik. Universitas Surabaya merupakan penerus Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan pada 1966. Namanya kemudian diganti menjadi Universitas Surabaya pada 1968.
Universitas Surabaya (Ubaya) adalah lembaga perguruan tinggi yang memiliki tiga kampus, yaitu di Ngagel, Rungkut, dan Outdoor Campus di Trawas. Kampus ini pernah tercatat sebagai salah satu 50 Promising Indonesian Universities.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
UK Petra
5. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Universitas ini berada di posisi 40 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Universitas yang sempat mengalami beberapa pergantian nama dan juga pergantian status pendidikannya, yang kemudian hingga kini namanya ditetapkan menjadi UPN Veteran Jawa Timur.
Pada Senin 6 Oktober 2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjadi presiden menandatangani prasasti yang menandai pengesahan UPN ‘Veteran’ Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Negeri, sebelumnya adalah kampus swasta.
6. Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra berada di posisi 43 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Berdirinya kampus ini tidak lepas dari peran Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPK Petra). PPPK Petra adalah perhimpunan Kristen yang didirikan pada 1951 dengan tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga pendidikan menengah.
Mereka ingin memberikan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, sehingga terdoronglah pendirian kampus tersebut.
7. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Universitas ini berada di posisi 52 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Nama Widya Mandala dapat diartikan sebagai tempat pendidikan untuk orang bijaksana dan sukses (sarjana). Pada 20 September 1960 ditetapkan sebagai dies natalis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Pada saat awal diresmikan, kampus ini hanya memiliki satu fakultas saja dan berlokasi di Jalan Dr Soetomo. Namun, saat ini kampus tersebut sudah memiliki sepuluh fakultas, program pascasarjana, dan akademi sekretari.
8. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Universitas ini berada di posisi 57 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Yayasan yang memiliki ide untuk membangun kampus ini yaitu Badan penyelenggara pendidikan (YPTA).
Mereka adalah orang yang berpandangan nasionalis yang menyadari kondisi bangsa yang baru lepas dari penjajahan, pada saat itu tidak semua masyarakat dapat mengenyam pendidikan. Universitas 17 Agustus 1945 didirikan secara resmi pada 30 Mei 1966 dan termasuk salah satu universitas swasta tertua di Indonesia.
Advertisement
Universitas Ciputra
9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Universitas ini berada di posisi 67 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Pada awalnya, perhimpunan bank-bank nasional (Perbanas) yang mewakili organisasi perbankan mengadakan kursus untuk memenuhi kebutuhan pekerja di industri perbankan.
Oleh karena itu, dibentuklah program pendidikan kursus kader bank tingkat A untuk SMP dan tingkat B untuk SMA. Singkat cerita, kader B mengalami perkembangan akademis, hingga akhirnya ditetapkan nama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
10. Universitas Ciputra Surabaya
Universitas ini berada di posisi 72 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Kampus yang memiliki konsentrasi agar mahasiswanya mampu menjadi entrepreneur sesuai keahliannya masing-masing.
Entrepreneurship memiliki arti yang lebih luas dari sekadar berjualan, dan menjalankan bisnis saja, karena di dalamnya terdapat unsur kreativitas, inovasi, kemampuan membaca kebutuhan pasar, dan juga pengambilan risiko yang terhitung. Menawarkan jurusan akuntansi, international business management, ilmu komunikasi, bisnis kuliner, dan lain sebagainya.
11. Universitas Narotama
Universitas ini berada di posisi 83 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Nama Universitas ini diambil dari Narotama. Narotama adalah tokoh yang mampu menjadi seorang pejabat tinggi dan merupakan abdi setia Airlangga. Sebagai wujud penghormatan kepada beliau, maka namanya diangkat dan diabadikan sebagai nama perguruan tinggi di Surabaya. Pemilihan nama itu pula memiliki pengharapan yaitu dapat mendampingi dan menerapkan cita-cita dan harapan bagi mahasiswanya.
12. Universitas PGRI Adi Buana
Universitas ini berada di posisi 87 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Perguruan tinggi negeri tersebut mengalami beberapa kali pergantian nama, diantaranya IKP Sarmidi Mangunsarkoro, IKIP-PGRI Sarmidi Mangunsarkoro Surabaya, IKIP PGRI Jawa Timur. IKIP PGRI Surabaya memperoleh mandat untuk menyelenggarakan program kependidikan maupun non-pendidikan.
Atas dasar keputusan SK Mendikbud RI No. 47/D/O/1998 tertanggal 23 Juni 1998, kampus tersebut mengalami perubahan nama menjadi yang seperti sekarang hingga kini.
13. Universitas Dr Soetomo
Universitas ini berada di posisi 93 dari 100 universitas terbaik di Indonesia. Universitas Dr Soetomo (Utomo) berdiri pada 31 Juli 1981. Utomo memegang cita-cita luhur yaitu memberdayakan rakyat Indonesia dengan modernisasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka menjunjung nilai moral dan budaya berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945. Hal itu terinspirasi dari perjuangan Dr. Soetomo yang memajukan kesejahteraan rakyat melalui bidang pendidikan.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)