Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya memasuki tahapan baru. Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani kerja sama proyek peningkatan kecepatan kereta api (KA) Jakarta-Surabaya pada Rabu, 24 September 2019. Kerja sama tersebut bertajuk “Summary Record on Java North Line Upgrading Project”.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Hubungan (Kemenhub) Zulkifri dan Dirjen Bina Marga KemenPUPR Sugiyartanto dari Pemerintah Indonesia.
Sedangkan dari Jepang, Direktur Urusan Ekonomi Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia Tadayuki Miyashita dan Perwakilan Senior Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) Kawabata Tomoyuki.
Advertisement
Baca Juga
Penandatangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Kita harapkan proyek ini lebih cepat. Direncanakan 2024 segmen Jakarta-Cirebon selesai, kami tawar agar faster (lebih cepat)” ujar Budi, di Jakarta pada Selasa, 24 September 2019 seperti dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com.
Ia menuturkan, pinjaman dari Jepang akan digunakan sebaik-baiknya. Bantuan Jepang tidak hanya dalam bentuk keuangan tetapi juga transfer knowledge.
“Diberi kesempatan seluas-luasnya untuk sumbangan investasi dan pengetahuan untuk di-share ke masyarakat banyak,” kata dia.
Ingin tahu mengenai kabar proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya? Berikut Liputan6.com rangkum pada Rabu (25/9/2019):
Jalur Kereta Tersambung hingga Surabaya pada 2025
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dapat beroperasi pada 2024. Namun, kereta cepat baru bisa beroperasi dengan rute Jakarta-Cirebon. Proyek kereta semi cepat ini bakal dimulai pada 2022. Proyek dilakukan usai proses feasibility study (FS) atau studi kelayakan rampung pada 2021.
"Proyek ini akan dimulai pada 2022 karena membutuhkan pembebasan tanah dan 2024 sudah mulai bisa beroperasi Jakarta sampai Cirebon,” ujar dia.
Pada 2025, jalur kereta semi cepat bisa tersambung hingga ke Surabaya. "2025 bisa sampai Surabaya single line,” tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jakarta-Surabaya Hanya 5,5 Jam
Jakarta-Surabaya hanya 5,5 Jam
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pernah menuturkan, sistem transportasi kereta cepat akan menjadi pesaing baru bagi bisnis pelayanan alat transportasi udara. Ini karena waktu tempuh perjalanan darat di Jawa akan sama dengan perjalanan udara.
"Akhirnya nanti akan terjadi persaingan antara kereta dan pesawat, jadi bukan lagi persaingan antara Garuda dengan Lion, dan semua persaingan akan memperbaiki services,” ujar JK seperti dikutip dari Antara.
JK mengatakan, bila proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya selesai, waktu tempuh untuk menuju Surabaya dari Jakarta hanya lima jam. Sementara, jika menggunakan pesawat terbang, penumpang akan menghabiskan waktu serupa mulai dari persiapan menuju bandara, check-in, waktu tempuh hingga menunggu pengambilan bagasi.
“Kalau Surabaya-Jakarta sudah lima jam, nanti tiga atau empat tahun ke depan, maka akan sama waktu yang dipakai untuk naik pesawat. Anda naik di Gambir, tiba di Pasar Turi itu lima jam, persis,” ia menambahkan.
Selain itu, keberadaan kereta semi cepat diharapkan bisa membuat masyarakat mendapat alternatif baru moda transportasi yang dapat menjadi pilihan selain pesawat terbang.
“Jakarta-Surabaya 5,5 jam dan ini pasti akan memberikan satu alternatif dan bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya,” kata dia.
Advertisement
Bakal Libatkan Investor Lokal
Bakal Libatkan Investor Lokal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, proyek kereta semi cepat ini akan mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terkait pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang melibatkan investor lokal. Selain itu, transfer pengetahuan yang lebih banyak.
Budi mengatakan, kerja sama dengan Jepang dalam proyek kereta semi cepat akan dulang sukses seperti pembangunan MRT Jakarta.
“Saya yakin Jepang akan lakukan itu, pengalaman kami di (proyek pembangunan MRT,” ujar dia.
Harga Tiket
Harga Tiket
Menhub Budi Karya Sumadi dan pihak Jepang menuturkan, kemungkinan harga tiket akan berkisar Rp 400 ribu-Rp 450 ribu sekali jalan.
"Dengan return katakanlah 10 tahun itu, ketemu Rp 400 ribu tapi ini belum final, ekspektasi kami Rp 400 ribu-Rp 450 ribu. Tetapi kalau nanti investasinya ternyata lebih dari Rp 60 triliun, maka mungkin harganya akan naik,” ujar dia.
Ia menambahkan, proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya ini akan angkut 900 orang sekali jalan. Diikuti 54 kali perjalanan dalam sehari. Pihaknya pun menegaskan, kereta cepat tak akan mematikan industri penerbangan.
“Enggak matikan (pasar pesawat). Kolaborasi, ada yang senang terbang,” ujar dia.
Advertisement
Fakta Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya
Fakta Kereta Semi Cepat
Kereta ini akan melayani empat stasiun utama. Selain itu, waktu tempuh Jakarta-Surabaya hanya 5,5 jam. Kecepatan maksimal 160 km/jam. Sedangkan kapasitas angkutnya 9.855.000 penumpang/tahun dengan dilayani tiga express train.