Situbondo Kembali Berstatus Zona Oranye COVID-19, Ini Penyebabnya

Koordinator Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Syaifullah menuturkan, Situbondo kembali menjadi zona oranye.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2020, 18:57 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 18:56 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Peta persebaran Corona COVID-19 di Jawa Timur pada Rabu, 6 Mei 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah warga Situbondo, Jawa Timur terpapar COVID-19 sejak beberapa pekan terakhir terus meningkat. Bahkan Kabupaten Situbondo kembali masuk zona oranye dari sebelumnya zona kuning.

Koordinator Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Syaifullah menuturkan, Situbondo kembali menjadi zona oranye karena jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia dan angka kasus positif juga terus bertambah.

"Sebenarnya yang menjadi penyebab Situbondo kembali menjadi zona oranye dari sebelumnya zona kuning, selain kasus COVID-19 terus bertambah, juga karena angka kematian pasien corona meningkat selama bulan September 2020 ini," kata Syaifullah kepada wartawan di Situbondo, seperti dikutip dari Antara, ditulis Rabu (30/9/2020).

Ia menuturkan, meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia rata-rata disebabkan pasien positif memiliki penyakit bawaan (komorbit), seperti jantung, diabetes, dan paru-paru yang mempercepat menjadi sesak nafas ataupun gagal nafas.

"Akan tetapi, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Situbondo juga bagus dan mencapai 84 persen dari jumlah kasus COVID-19. Nah, peningkatan status dari zona kuning kembali ke zona oranye itu karena angka kematian bertambah," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Masyarakat Diimbau Tetap Disiplin

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Peta persebaran Corona COVID-19 di Jawa Timur pada Jumat, 1 Mei 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Oleh karena itu, Syaifullah berharap masyarakat harus disiplin dan tetap mematuhi protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus corona. Sedangkan bagi warga yang mengalami gejala terpapar COVID-19 diminta langsung memeriksakan diri.

"Kami masih melihat masyarakat ketika sakit dan merasa badan tidak enak tidak segera mengambil tindakan (memeriksakan diri). Oleh karena itu, kami berharap masyarakat harus tetap disiplin, memakai masker, cuci tangan dna jaga jarak menghindari kerumununan," ujar dia.

Data sebaran COVID-19 di Situbondo hingga Selasa, 29 September 2020 tercatat sebanyak sebanyak 505 kasus, dengan rincian 26 orang dalam perawatan (rawat inap rumah sakit 20 orang, isolasi mandiri enam orang), 434 orang dinyatakan sembuh, dan 45 orang meninggal dunia.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya