Emil Dardak Anjurkan Rumah Sakit di Jatim Pasang Konsentrator Oksigen

Konsentrator oksigen dapat memenuhi kelayakan investasi karena biaya yang cukup efisien sekaligus sebagai langkah cepat dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2021, 12:16 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 12:16 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Rumah sakit di wilayah Provinsi Jawa Timur dianjurkan memasang alat konsentrator oksigen di tengah meningkatnya kebutuhan oksigen di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah setempat.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak saat meninjau pemanfaatan konsentrator oksigen di Rumah Sakit Moh. Noer Pamekasan mengatakan hal itu akan sangat membantu keterbatasan pasokan oksigen.

"Karena alat ini sangat membantu di tengah keterbatasan pasokan oksigen akibat lonjakan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini meningkat," katanya di Pamekasan, Kamis, 15 Juni 2021.

Di rumah sakit milik Pemprov Jatim yang terletak di Jalan Bonorogo ini, Emil mengecek langsung guna memastikan bahwa alat tersebut benar-benar berfungsi dengan baik, dilansir dari Antara.

Orang nomor dua di lingkungan Pemprov Jatim ini juga menyatakan bersyukur karena ternyata alat berfungsi dengan baik dan bisa benar-benar menurunkan beban kebutuhan oksigen liquid.

Selain meninjau pemanfaatan konsentrator oksigen di RS Moh. Noer, mantan Bupati Tenggalek itu juga meninjau pemanfaatan konsentrator oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Sebagaimana di RS Moh. Noer, di RSUD milik Pemkab Pamekasan yang terletak di Jalan Raya Panglegur ini juga memiliki dua unit konsentrator oksigen.

"Ini adalah kabar baik di tengah terbatasnya supply terhadap kebutuhan. Mudah-mudahan alat ini terus berfungsi dengan baik," katanya.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa konsentrator oksigen dapat memenuhi kelayakan investasi karena biaya yang cukup efisien sekaligus sebagai langkah cepat pemerintah dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus COVID-19.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Potensi Pemesanan

Tiba di Surabaya, Jelajah Kebangsaan Dihadiri Menhub dan Wagub Jatim
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurut Wagub, di RSUD dr. Soetomo Surabaya, RSUD dr. Soedono Madiun, RSU Haji Surabaya, dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang perlu segera melakukan analisa soal potensi pemesanan alat konsentrator oksigen tersebut.

"Rumah sakit di Jatim termasuk di lingkungan Pemprov seperti RSUD dr. Soetomo, RS Soedono, RSU Haji, RS Saiful Anwar perlu segera analisa potensi pemesanan ini karena butuh 2,5 bulan untuk diproduksi," katanya.

Dalam jangka panjang, kata Emil Dardak, bisa memenuhi kelayakan investasi karena efisiensi biaya, tapi juga untuk mengantisipasi potensi besarnya kasus yang walau diharapkan tidak akan terjadi tapi perlu tetap diantisipasi.

Wagub juga mengapresiasi gerak cepat pihak RSUD Mohamad Noer Pamekasan yang telah mengonversikan 60 persen layanan untuk penanganan COVID-19.

"Saya mengapresiasi karena 60 persen sudah terkonversi menjadi layanan COVID-19, meski sempat ada sedikit kendala pada isolasi tekanan negatif," katanya.

"Mudah-mudahan dalam waktu 20 hari kedepan maksimal isolasi tekanan negatif bisa efektif untuk menamping pasien yang ICU karena saat ini belum ada ICU. Tetapi rencana menambah empat ICU tekanan negatif," katanya.

Selain itu juga, Wagub juga mengapresiasi RS yang melayani pasien ibu hamil, termasuk di RS Moh. Noer yang sebelumnya sempat diprotes warga karena menolak ibu hamil yang positif COVID-19 dan hendak melahirkan.

"Sangat penting kita tahu bahwa ibu hamil yang terkena COVID-19 juga ada dan perlu penanganan," katanya.

Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia itu menyatakan bahwa RSUD Mohammad Noer baru saja menambah tempat tidur sebanyak 15 dan IGD-nya sudah dikonversi untuk bisa menampung pasien COVID-19, demikian Emil Dardak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya