Pengembang Game Lokal Didiorong Promosikan Ikon Pariwisata

Tercatat ada 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun dari jumlah atau potensi pasar yang besar tersebut, sebagian besar masih dinikmati pengembang game dari luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi Main Game (Image by Olya Adamovich from Pixabay)
Ilustrasi Main Game (Image by Olya Adamovich from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Para pengembang game lokal diminta menggunakan materi atau ikon pariwisata serta budaya Indonesia dalam karya mereka. Di antaranya dengan mengambil latar lima destinasi pariwisata prioritas yang kini sedang dikembangkan pemerintah saat ini.

“Alangkah baiknya jika di game yang di-develop, lokasinya ya di situ , sekalian kita mempromosikan pariwisata, misalnya game-nya di Borobudur atau Danau Toba. Salah satunya adalah untuk membangkitkan pariwisata juga sisi ekonomi kreatifnya,” kata Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).

Sandiaga mengatakan Indonesia memiliki potensi besar di industri game. Data Newzoo menyebutkan pada periode 2016 hingga 2019 pendapatan industri game di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1,08 miliar dolar AS dari industri game dan e-sports.

Tercatat ada 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun dari jumlah atau potensi pasar yang besar tersebut, sebagian besar masih dinikmati pengembang game dari luar negeri.

"Karenanya ayo kita hadirkan game lokal dengan melibatkan unsur lima destinasi pariwisata prioritas," kata Sandiaga.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini mengakui, developer game lokal sudah memiliki banyak karya, dipublikasikan dan bahkan dimainkan oleh gamer di seluruh dunia. Namun tidak sedikit gamer maupun masyarakat umum di Indonesia yang tidak tahu dan tidak memainkan game karya developer lokal Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beli Game Lokal

Untuk mendukung game lokal, Sandiaga mengatakan pihaknya telah meluncurkan kegiatan Beli Game Lokal yakni promosi game produksi anak bangsa yang merupakan kolaborasi Kemenparekraf dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan empat platform e-commerce di Indonesia, yaitu Tokopedia, JD.ID, Shopee, dan BukaLapak.

Dalam Beli Game Lokal, Kemenparekraf memberikan insentif kepada game-game lokal Indonesia berbasis PC dengan nilai diskon sampai dengan Rp 100.000. Kampanye Beli Game Lokal telah berlangsung sejak 2 hingga 8 Agustus 2021, menawarkan serangkaian promo menarik untuk pembelian sekitar 20 judul game lokal seperti Coffee Talk, DreadOut, dan World of Celestian Tales.

“Harapannya program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan konsumsi game lokal di Indonesia semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk game lokal tidak kalah dengan produk game negara lain,” kata Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya