80 Persen Warga Madiun Ditargetkan Sudah Vaksinasi Akhir Bulan Ini

Vaksinasi di Kota Madiun, kata dia, dilakukan siang dan malam, yang salah satunya, melalui program Cangkrukan Bareng Wali Kota dan Salat Isya Berjamaah.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2021, 18:06 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 18:06 WIB
Wali Kota Madiun Maidi. (Foto: Madiunkota.go.id)
Wali Kota Madiun Maidi. (Foto: Madiunkota.go.id)

Liputan6.com, Madiun - Wali Kota Madiun Maidi menargetkan 80 persen warganya sudah divaksinasi akhir September ini.

"Vaksinasi kita sudah 77 persen, insya-Allah, September ini bisa sentuh 80 persen," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (16/9/2021).

Vaksinasi di Kota Madiun, kata dia, dilakukan siang dan malam, yang salah satunya, melalui program Cangkrukan Bareng Wali Kota dan Salat Isya Berjamaah.

Vaksinasi sistem jemput bola tersebut cukup efektif dengan setidaknya ada seratusan warga yang divaksin setiap kegiatan. Petugas juga melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah.

"Saat ini, Kota Madiun juga sedang mengejar vaksinasi untuk usia remaja khususnya pelajar SMP. Sebelum PTM, pelajar sudah harus tervaksinasi dan juga akan kita swab antigen," katanya.

Setiap UKS, kata Wali Kota, juga akan disediakan alat antigen dan petugasnya. Harapannya, setiap UKS bisa melakukan pemeriksaan antigen secara mandiri untuk meminimalkan penularan saat PTM sudah berlangsung.

Maidi menyebut peserta didik yang bergejala harus langsung mendapatkan penanganan.

"Kalau setiap UKS bisa melakukan itu, maka penanganan bisa cepat. Jangan sampai menulari yang lain kalau ada yang sakit. Langkah-langkah ini kita ambil demi kesehatan anak-anak kita, sehingga bisa belajar tatap muka seperti dulu," katanya.

Pemerintah Madiun bekerja sama dengan 14 laboratorium swasta melakukan pelacakan secara gratis ke masyarakat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gencarkan Tracing

Maidi menargetkan tracing bisa menyasar 1.400 orang setiap harinya untuk menjaring warganya yang terindikasi terpapar COVID-19. Semakin cepat warganya terdeteksi maka semakin cepat ditangani dan disembuhkan.

"Dengan demikian, kasus COVID-19 di Kota Madiun dapat dikendalikan sebelum warga yang sebetulnya telah terpapar virus corona namun tidak tahu dan menularkan ke orang lain," katanya.

Tercatat, di Kota Madiun kasus konfirmasi positif COVID-19 hingga Rabu mencapai 7.145 orang. Dari jumlah itu, 6.541 orang telah sembuh, 54 dalam perawatan, 57 orang isolasi terpadu, dan 493 orang meninggal dunia.

Per Rabu ini, tambahan kasus terkonfirmasi positif ada empat orang, sembuh 15 orang, dan meninggal dunia satu orang, dengan tracing 108 orang

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya