Kota Malang Punya Sekolah Ibu untuk Pasangan Muda, Seperti Apa? 

Ia menjelaskan, sekolah itu digelar dengan kerja sama Kementerian Agama dan merupakan salah satu andalan yang selama ini dilakukan oleh Dinsos P2AP2KB.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2021, 06:02 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 06:02 WIB
pasangan menikah
ilustrasi pasangan menikah/Photo by Alvin Mahmudov on Unsplash

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2AP2KB) Kota Malang menggagas sekolah untuk menekan perceraian pada pernikahan usia muda.

"Sekolah tersebut memberikan materi seperti bagaimana membentuk keluarga yang sakinah dan bagaimana cara mendidik anak untuk menghindarkan perceraian," kata Kepala Dinsos P2AP2KB Penny Andriani, Selasa (30/11/2021), dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, sekolah itu digelar dengan kerja sama Kementerian Agama dan merupakan salah satu andalan yang selama ini dilakukan oleh Dinsos P2AP2KB.

"Selama 2021 sejumlah tokoh perempuan kami libatkan dan gerakkan dalam program tersebut. Terbukti sangat efektif untuk menekan angka perceraian dan pernikahan usia dini," kata Penny.

Dia mengatakan untuk pasangan pranikah atau calon pengantin, dan calon suami setidaknya harus berusia 25 tahun sedangkan calon istri 20 tahun.

"Jika usianya kurang dari angka tersebut, mereka harus mengantongi persetujuan dari Kementerian Agama," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gandeng Sejumlah Pihak

Sementara untuk 2022, sekolah ibu masih akan menjadi program prioritas program Pemkot Malang melalui Dinsos P2AP2KB. 

"Kami akan terus mengintensifkan sekolah ibu dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti halnya Dinas Kesehatan serta unit perlindungan perempuan dan anak Polresta Malang Kota, sebagai salah satu edukasi kepada pasangan muda," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya