Â
Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah kader kesehatan di Surabaya mulai menjadi sasaran vaksinasi booster. Tujuannya, untuk meningkatkan daya tahan tubuh para kader dan meringankan gejala dari paparan virus COVID-19.
"Kami mewajibkan para kader vaksinasi booster. Salah satunya di Puskesmas Pegirian. Mengingat para kader ini tugasnya sebagai tenaga lapangan yang tugasnya juga langsung bersentuhan dengan warga," kata  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina, Selasa (1/2/2022), dikutip dari Antara.
Advertisement
Ia menjelaskan, di Puskesmas Pegirian itu ada total 277 orang kader Surabaya. Saat kegiatan vaksinasi berlangsung, beberapa orang kader sempat menolak untuk divaksinasi.Â
Namun karena vaksin booster itu penting, maka Dinkes Surabaya melalui Kepala Puskesmas Pegirian mengundang perwakilan tiga orang Kader Surabaya untuk sosialisasi di setiap RW di Kecamatan Semampir.
Â
282 Kasus Aktif
Ia membeberkan, menurut data di laman lawancovid-19.surabaya.go.id, per 31 Januari 2022 ada 282 kasus pasien aktif. Maka dari itu, ia mengimbau agar warga Kota Surabaya tetap waspada dan wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes) serta mengikuti vaksinasi sesuai anjuran pemerintah.
Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota nomor 001.1/1616/436.7.2/2022, Wali Kota Eri Cahyadi memerintahkan jajaran OPD, lurah, camat, LKMK dan seluruh warga Surabaya diminta untuk mewaspadai COVID–19 varian Omicron.Â
Paling utama, Wali Kota Eri meminta supaya warga gencar melakukan tracing dan melapor, apabila ada warga yang terpapar virus tersebut.
"Kami imbau warga Surabaya jangan sampai lengah terhadap prokes. Jangan lupa juga bagi yang belum vaksin booster agar segera vaksin dan tetap patuhi 5M," kata Eri.
Advertisement