Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menunda pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah. Keputusan penundaan diambil karena tren kasus Covid-19 di Malang baru mulai melandai dalam sepekan terakhir.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, penundaan PTM dengan pertimbangan utama tren Covid-19 di Malang baru saja menurun. Karena itu lebih aman bila menunggu perkembangan situasi beberapa saat.
Advertisement
Baca Juga
“Kita tahan dulu PTM, serta kita lihat tren Covid-19 akan seperti apa dalam satu minggu ke depan,” ujar Sutiaji di Malang, Senin, (7/3/2022).
Menurutnya, Kota Malang siap PTM 100 persen bila grafik penyebaran Covid-19 benar-benar turun. Sebelum memutuskan kebijakan pendidikan, Sutiaji menyebut akan berkoordinasi lebih dulu dengan perguruan tinggi.
“Sebenarnya semua sudah siap PTM, tapi lebih baik tahan dulu. Kalau nanti jadi diterapkan, semua harus patuh protokol kesehatan,” ujar Sutiaji.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang sebelumnya berencana menerapkan PTM pada 7 Maret 2022 ini. Namun rencana itu ditunda dengan pertimbangan salah satunya belum mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Malang.
“Penundaan itu juga demi mewaspadai penyebaran Covid-19 di sekolah meski sekarang ini kasusnya telah melandai,” kata Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana.
Ia menambahkan, skema yang disiapkan bila nanti PTM di Malang di seluruh sekolah diberlakukan hanya 50 persen saja. Dengan demikian, tak semua siswa masuk dalam satu hari dengan tetap mewaspadai penyebaran Covid-19.
Update Covid-19 di Malang
Kota Malang sendiri masih berstatus PPKM Level 3 hingga 7 Maret 2022 ini. Meski cenderung melandai, sejauh ini tren kasus Covid-19 di kota masih menembus ratusan kasus setiap harinya. Karena itu harus selalu diwaspadai.
Berdasarkan data Info Covid-19 Jawa Timur, pada Senin, 7 Maret 2022 di Kota Malang ada 150 kasus baru Covid-19. Lalu ada 206 pasien dinyatakan sembuh serta nol kasus kematian. Secara keseluruhan sampai sekarang masih ada 1.365 kasus aktif.
Advertisement