Bangun 9 Rusunami Tahun Depan, Pemkot Surabaya: Bukan untuk MBR

Menurut dia, warga yang sudah lepas dari MBR itu diharapkan bisa memiliki rumah seperti rusunami dengan angsuran rendah. Sehingga, rusunawa hanya sebagai transit untuk bisa memiliki rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2022, 13:20 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 13:20 WIB
Rumah susun di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Rumah susun di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Irvan Wahyudrajad menyatakan, pembangunan sembilan rumah susun sederhana milik (rusunami) pada 2023 nanti diperuntukkan untuk warga yang sudah lepas dari status masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Rusunami disiapkan sebagai opsi bagi warga yang sudah lepas dari status MBR dan sebelumnya tinggal di rusunawa," kata Irvan Wahyudrajad, Minggu (3/7/2022) dikutip dari Antara.

Menurut dia, warga yang sudah lepas dari MBR itu diharapkan bisa memiliki rumah seperti rusunami dengan angsuran rendah. Sehingga, rusunawa hanya sebagai transit untuk bisa memiliki rumah.

Irvan mengatakan pihaknya saat ini sedang mematangkan rencana pembangunan rusunami. Rencananya, kata dia, pembangunan rusunami itu akan menggunakan skema anggaran Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan swasta.

Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait rencana pembangunan rusunami tersebut. Bahkan sebelumnya, pihak Kementerian PUPR sudah melakukan peninjauan.

"Kami arahnya ke depan, saran Pak Wali Kota Eri Cahyadi adalah rusunami bekerja sama dengan pengembang maupun perbankan untuk kredit murah dengan jangka waktu yang lama, mereka (warga) bisa memiliki rusun," kata Irvan.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya itu memastikan pemkot akan menyiapkan skema pembayaran rusunami dengan jangka panjang dan angsuran murah. Hal ini diharapkan supaya warga Surabaya bisa memiliki rumah layak huni sesuai dengan kemampuan mereka.

"Jadi, misal SKBG (Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung) sampai 60 tahun, warga nyicilnya mungkin 30 tahun. Mungkin kalau Rp500 ribu per bulan itu mampu mereka," kata Irvan mencontohkan.

31 Blok

Irvan juga menyebutkan pemkot menyiapkan sembilan titik lokasi pembangunan rusunami dengan total 31 blok. Pembangunan rusunami yang dimulai pada 2023 tersebut bakal memanfaatkan lahan aset milik Pemkot Surabaya.

Adapun lokasinya di antaranya berada di Tambak Wedi, Menanggal, Kedung Cowek, Bulak Banteng, Gunung Anyar, dan Medokan Ayu.

Selain itu, Irvan juga menjelaskan, pemkot terus berupaya mengentaskan warga yang tinggal di rusunawa agar segera terlepas dari status MBR, salah satunya yakni melalui pemanfaatan lahan aset milik pemkot untuk digunakan program padat karya.

"Semua warga yang tinggal di rusunawa kami data, apa yang diinginkan. Jadi warga yang tidak punya kerja, apakah itu orang tua atau anaknya, perintah Pak Wali Kota adalah mendata semua dan memasukkan ke aplikasi padat karya," kata dia.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya