Surat Terbuka Gus Salam Bandingkan Kasus Mardani Maming dengan Syamsul Rizal

Surat terbuka Gus Salam itu, panggilan akrab Abdus Salam Shohib, diberi judul "Ironi" dan dia kirim ke personal-personal tokoh NU.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Jul 2022, 16:16 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 16:16 WIB
Bendum PBNU Mardani Maming Usai Jalani Pemeriksaan KPK
Bendahara Umum (Bendum) PBNU, Mardani H Maming memberi keterangan kepada pewarta usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/6/2022). Mardani H Maming mengaku diperiksa KPK terkait masalah dengan pemilik PT Jhonlin Group, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua PWNU Jatim Abdus Salam Shohib mengeluarkan surat terbuka yang membandingkan kasus Bendahara Umum PBNU Mardani H Maming yang menjadi tersangka KPK, dengan Katib Demisioner PCNU Jombang Ahmad Syamsul Rizal.

Dia mengaku heran dengan sikap PBNU yang membela Mardani H Maming, tersangka dugaan suap dan gratifikasi IUP Tanah Bumbu, namun memberi sanksi kepada Ahmad Syamsul Rizal hanya berdasar tuduhan yang tendensius dan subyektif.

“Saya heran dengan PBNU, ketika Bendum (Mardani H Maming) jelas-jelas bermasalah hukum yang bikin malu organisasi serta meruntuhkan marwah jamiyyah, sama sekali tidak ada upaya untuk menertibkannya. Apakah hanya dengan sekedar menonaktifkan sampai masalahnya selasai,” tulisnya dalam surat terbuka, Kamis (21/7/2022).

Surat terbuka Gus Salam itu, panggilan akrab Abdus Salam Shohib, diberi judul "Ironi" dan dia kirim ke personal-personal tokoh NU.

Menurut Gus Salam, dirinya belum pernah mendengar Mardani H Maming yang dibela dengan mengatasnamakan PBNU berkontribusi dan berkhidmah untuk NU secara jamiyyah. Dia membandingkan sikap Ketum PBNU Gus Yahya terhadap Katib PCNU Jombang demisioner Ahmad Syamsul Rizal.

“Sementara dengan PCNU Jombang (Katib demisioner Rizal) Ketum PBNU merespons dengan tuduhan yang tendensius, subyektif tanpa bukti dan penuh asumsi, serta hanya berdasarkan info sepihak dari anak buahnya,” kata Gus Salam.

Padahal Cak Rizal, sapaan Syamsul Rizal, telah berkhidmat puluhan tahun di NU, baik di PCNU Jombang maupun di PWNU Jatim sebagai anggota Korbid Pengkaderan maupun di pusat sebagai Instruktur Nasional PKPNU (sekarang PD PKPNU ).

“Dedikasi, komitmen dan keikhlasannya dalam berkhidmah saya menyaksikan sendiri dan tidak diragukan,” ucap Gus Salam.

Resah

Wakil Ketua PWNU Jatim Abdus Salam Shohib. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wakil Ketua PWNU Jatim Abdus Salam Shohib. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Khusus terkait urusan PCNU Jombang, Gus Salam mengaku tahu persis Cak Rizal menjalankan perintah dan instruksi Rois Syuriah PCNU Jombang sekaligus gurunya KH Abdul Nashir Fattah. Bahkan Kiai Nashir dawuh terkait dinamika di Jombang:

"Saya akan bertanggung jawab dengan semua pernyataan saya. Tidak boleh Gus Salman (KH Salmanudin Yazid Al Hafidz - Ketua PCNU Jombang 2017-2022) dan Rizal menjadi sasaran tuduhan dalam pernyataan mandataris," ujar Gus Salam.

Melihat dari fenomena ini, lanjut Gus Salam, dirinya berkesimpulan bahwa PBNU, dalam hal ini Ketum dan Sekjen, memang berperilaku arogan, angkuh, sombong dan ceroboh.

“Semoga mereka yang di PBNU tidak dibutakan dan ditulikan oleh kekuasaan. Saya bukan penulis yang baik, tapi saya sungguh resah dengan situasi yang terjadi,” tutup Gus Salam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya