Liputan6.com, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua guru besar baru, yaitu Ibnu Sina Chandranegara dan Tria Astika Endah Permatasari.
Ibnu Sina ditetapkan jadi Guru Besar Ilmu Hukum di usia 33 tahun. Dia menyampaikan orasi ilmiah "Tiga Abad Doktrin Pemisahan Kekuasaan: Di Antara Memisahkan Kekuasaan dan Memisahkan Kekuasaan yang Sesungguhnya".
Sementara, Tria Astika Endah Permatasari, ditetapkan Menjadi Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di usia 39 Tahun.
Advertisement
Tria menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Keselarasan Peran Keluarga, Masyarakat, dan Teknologi: Menyibak Potensi Muhammadiyah dan Tantangan Pencegahan Stunting di Era Disrupsi".
Rektor UMJ Ma’mun Murod mengaku bangga terhadap dua dosen UMJ yang dikukuhkan sebagai Guru Besar termuda di bidangnya masing-masing. Dia menyampaikan komitmen UMJ dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan di UMJ.
“UMJ masih memiliki stok sebanyak 65 Lektor Kepala yang insyallah sudah mengajukan usulan kenainkan jabatan fungsional dosen. Harapannya 2024 akan semakin banyak Guru Besar," ujarnya.
Selain punya keseriusan pada akselerasi Guru Besar, UMJ juga tidak lupa memperkuat pendidik bergelar doktor. Saat ini dosen bergelar doktor di UMJ sejumlah 226.
"Dorongan ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar UMJ meraih akreditasi Unggul,” kata Ma’mun.
Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah 3 Lukman menyampaikan, saat ini LLDIKTI Wilayah 3 sedang melakukan percepatan bagi peningkatan jabatan fungsional dosen, termasuk UMJ. Ia juga memberikan dorongan dan dukungan pada UMJ yang saat ini berupaya meningkatkan akreditasi menuju Unggul.
“UMJ saat ini akreditasinya B, sudah melampaui standar tapi ada juga yang harus dikejar bukan hanya akreditasi Unggul tapi juga Perguruan Tinggi Kelas Dunia. Salah satu pondasinya untuk meraih itu adalah SDM yang dihasilkan. Dua Guru Besar ini akan mendorong peningkatan Guru Besar di UMJ,” ungkapnya.
Advertisement