Melihat Tradisi Unik Tadarus Alquran Raksasa di Masjid Baiturrahman Banyuwangi

Menurut Sekretaris Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi Iwan Azis, Alquran tersebut ditulis pada 2011 lalu oleh salah satu guru SMA di Kecamatan Gentang Banyuwangi, yang bernama Abdul Karim.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 13 Mar 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2024, 17:04 WIB
Proses pembacaan Alquran raksasa yang rutin dilakukan setial bulan puasa di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi (Istimewa)
Proses pembacaan Alquran raksasa yang rutin dilakukan setial bulan puasa di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Ada tradisi yang cukup unik dan menarik di Banyuwangi yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, yaitu tadarus Alquran raksasa atau membaca Alquran berukuran besar.

Tradisi ini, dilakukan di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi. Tadarus Alquran raksasa tersebut dilakukan di masjid yang berada di pusat kota Banyuwangi ini, usai shalat tarawih.

Alquran yang dibaca berukuran 2x1,5meter dan mempunyai berat sekitar 400 kilogram. Alquran raksasa ini dibuat dengan tulisan tangan manusia asli.

Menurut Sekretaris Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi Iwan Azis, Alquran tersebut ditulis pada 2011 lalu oleh salah satu guru SMA di Kecamatan Gentang Banyuwangi, yang bernama Abdul Karim.

Semenjak selesai ditulis Alquran tersebut selalu dibaca setiap bulan suci Ramadhan dengan rata-rata hatam tiga kali selama satu bulan tersebut.

Kata Iwan Azis, Alquran raksasa milik Masjid Agung Baiturrahman ini  merupakan yang terbesar dari tiga Alquran hasil tulisan Abdul Karim.

“Dari tiga tulisan karya Pak Abdul karim itu, Alquran yang ada di masjid Baturrahman ini yang terbesar, sedangkan dua lainya ukuranya dibawah ukuran Alquran yang ada di sini,”ujarnya, Rabu (13/3/2024).

Iwan Azis mengatakan, untuk penulisan Alquran raksasa ini telah menghabiskan spidol sebanyak 32 karud dengan tambahan 40 kardus tinta spidol. Bahkan untuk kertasnya secara khsusus didatangkan dari Jepang.

Membaca Alquran Raksasa Butuh 7 orang

Proses pembacaan Alquran raksasa yang rutin dilakukan setial bulan puasa di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi (Istimewa)
Proses pembacaan Alquran raksasa yang rutin dilakukan setial bulan puasa di Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi (Istimewa)

Untuk membaca Alquran raksasa ini harus ada tujuh orang yang dipilih secara khusus. Di antara tujuh orang itu, dua orang diantaranaya merupakan hafiz atau penghafal Alquran, sedangkan dua lagi khusus untuk membuka Alquran berukuran besar.

Mereka membaca dimulai setelah shalat tarawih hingga pukul 22.00 Wib.

“Dibutuhkan 7 orang ini karena ukurannya yang cukup besar. Selain dua orang khusus untuk membaca Alquran, lainya membantu untuk membuka Alquran. Karena memang harus berhati-hati. Jika tidak bisa robek. Ini yang harus kita antisipasi,” tegasnya.

Untuk cara membaca Alquran raksasa ini juga berbagai macam cara, ada yang sambil berdiri, ada juga yang duduk dengan menggunakan kursi.

“Karena ukuranya yang besar itu perlu keahlian khusus untuk membacanya, sehingga ada yang berdiri ada juga yang duduk,”tuturnya.

Alquran raksasa ini setiap malamnya terus dibaca selama bulan Ramadhan hingga malam terakhir.

“Sampai malam terakhir bulan Ramadhan pembacaan Alquran raksasa ini, setelah itu akan kita simpan lagi untuk pembacaan bulan Ramadhan akan datang,”pungkasnya.

 

Infografis Hilal Ramadhan (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Hilal Ramadhan (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya