Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) RI meluncurkan maskot dan jingle untuk perhelatan Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV 2024.
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija menyatakan, Utsawa Dharmagita tahun ini mengusung maskot 'Hanoman dengan nama Maruti' dan tema 'Dharmagita dari Paramaçastra menuju Paramatattva'.
Acara peluncuran ini sekaligus menandai akan dimulainya perhelatan Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional yang dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun yang mana di tahun ini akan digelar di Surakarta pada tanggal 8 hingga 12 Juli 2024. Ajang Utsawa ini akan diikuti oleh para peserta/utusan dari Provinsi di seluruh Indonesia.
Advertisement
Duija mengatakan, ajang Utsawa Dharmagita (UDG) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran kitab suci Weda beserta susastra Hindu dalam upaya memperkokoh karakter bangsa.
Selain itu juga untuk meningkatkan śraddha dan bhakti umat Hindu, memperkuat sikap moderasi beragama guna meningkatkan kerukunan umat beragama dan meningkatnya kajian kitab suci Veda dan Susastra Veda dalam mendukung pembangunan literasi bangsa.
Diketahui, Dharmagīta adalah seni melafalkan kitab-kitab suci weda. Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adiluhur tersirat di dalam Kitab Suci dan kitab-kitab susastra Hindu, baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa Kuno maupun yang berbahasa daerah.
Menurut Duija, sastra Hindu tersebut perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya. Seni dimaksud adalah Dharmagīta.
"Dharmagīta sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Hindu di seluruh Indonesia," katanya.
Kekayaan Budaya di Bidang Seni
Untuk itu, Dharmagīta dilombakan dalam bentuk Utsawa Dharmagīta dari tingkat daerah sampai tingkat nasional dengan pembinaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Dharmagīta (LPDG) di tingkat daerah dan tingkat pusat.
Duija mengatakan, keberadaan Dharmagīta di kalangan umat Hindu memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, dan cara- cara melantunkannya.
Sehingga, ini bisa untuk mengantarkan umat Hindu pada kekayaan budaya di bidang seni yang tak terbatas dalam memberi dukungan dan membangkitkan rasa spiritual keagamaan Hindu sesuai dengan budaya daerah masing-masing, ataupun dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Hindu.
"Dharmagīta sebagai budaya luhur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia patut dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya di kalangan generasi tua ataupun tokoh-tokoh agama Hindu, melainkan juga kepada generasi muda, remaja, dan anak-anak," tuturnya.
Advertisement
Filosofi Maskot Hanoman
Maskot UDG Nasional XV 2024 yaitu 'Hanoman dengan nama Maruti' yang digambarkan dengan busana Pewayangan Jawa dengan memegang gita dan seruling.
Nilai filosofinya yaitu Hanoman dikenal sebagai sosok pemberani, sopan, santun, setia dan enerjik yang melambangkan empat karakter manusia Hindu yaitu siddhi (cerdas), siddha (trampil), suddha (jujur) dan saddhu (bijaksama).
Busana Pewayangan Jawa merepresentasikan seni dan kebudayaan Jawa sebagai tempat pelaksanaan UDG Tingkat Nasional XV Tahun 2024 di Surakarta yang kental dengan budaya Jawa.
"Selanjutnya, Gita dan Seruling merepresentasikan bidang perlombaan yang utama pada UDG, yakni nyanyian dan kidung suci umat Hindu.