Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Informasi Umum
PengertianDalam situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir adalah peristiwa atau keadaan di mana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Sedangkan, adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

Menurut Ligal (2008), banjir merupakan peristiwa di mana daratan yang biasanya kering (bukan daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menyerap air. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan suhu, tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di tempat lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir artinya berair banyak dan deras kadang kadang meluap, atau peristiwa terbenamnya daratan karena peningkatan volume air secara tiba tiba. Biasanya banjir terjadi karena adanya peningkatan volume air di sebuah badan air contohnya sungai dan danau, sehingga menjebol bendungan serta air keluar dari batasnya.

Selain karena hujan, banjir juga bisa terjadi ketika bukan musim hujan, yang biasanya terjadi di daerah pesisir laut. Banjir yang terjadi tidak berhubungan dengan cuaca ini disebut sebagai banjir rob. Banjir rob adalah peristiwa banjir yang berhubungan dengan air laut, sehingga tidak berhubungan dengan curah hujan.

Langkah Siaga Hadapi Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan masyarakat, khususnya yang wilayahnya menjadi 'langganan' banjir, agar lebih siap dan siaga menghadapi musim hujan ini.

Berikut 10 langkah kesiapsiagaan menghadapi musim hujan seperti yang dibagikan BPBD:

1. Ikuti perkembangan informasi lewat media sosial BPBD DKI Jakarta & BMKG.

2. Jika tinggal di dekat sungai, perhatikan ketinggian air sungai. Jika ketinggian air terus naik, bersiaplah!

3. Simpan nomor darurat 112 & informasikan kepada seluruh anggota keluarga.

4. Simpan surat-surat berharga ke dalam plastik & letakkan di tempat yang aman dan pastikan seluruh anggota keluarga mengetahuinya.

5. Siapkan tas siaga bencana yang berisi pakaian, peralatan P3K dan kebutuhan pribadi untuk 3 hari.

6. Pindahkan aset berharga ke lantai dua rumah atau tempat yang lebih tinggi.

7. Cabut regulator gas dan colokan listrik untuk menghindari bahaya kebakaran dan tersetrum. Bungkus peralatan elektronik dengan plastik jika memungkinkan.

8. Jika tidak dapat menyelamatkan semuanya, selamatkan apa yang dinilai mudah, berharga dan penting.

9. Pastikan Anda mengetahui lokasi pengungsian di wilayah tempat tinggal anda, hubungi RT/RW setempat untuk informasi lokasi pengungsian.

10. Jika harus mengungsi, di tengah pandemi Covid-19, tetap patuhi Protokol kesehatan (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak).

Tas Siaga Bencana untuk Bertahan Saat Banjir Melanda

Bencana banjir memang bisa datang kapan saja, apalag di musim hujan seperti sekarang ini. Untuk itu akan lebih baik jika mempersiapkan diri menghadapi banjir sebelum terlambat. Salah satunya dengan menyediakan tas siaga bencana.

Dilansir dari akun resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis, 2 Januari 2020, tas siaga bencana adalah tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lainnya.

Tas siaga bencana sendiri memiliki fungsi untuk membantu bertahan hidup saat bantuan belum tiba. Selain itu, tujuan dari tas siaga bencana ini yaitu untuk mempermudah masyarakat saat proses evakuasi dilakukan.

Sayangnya, informasi mengenai pentingnya mempersiapkan tas ini belum tersebar luas di masyarakat. Sehingga, saat bencana seperti banjir saat ini melanda, banyak yang kebingungan mencari benda-benda yang bisa membantunya bertahan hidup.

Untuk itu, alangkah baiknya mulai dari sekarang untuk mempersiapkan tas siaga bencana Anda. Pilih salah satu tas yang ukurannya paling besar yang ada di rumah Anda. Catatlah barang-barang yang diperlukan oleh Anda dan keluarga. Setelah itu, pertimbangkan mana barang yang lebih penting untuk dibawa.

Jika sudah terkumpul semua, simpanlah tas tersebut di area yang mudah dijangkau dan jangan lupa untuk memberi tahu anggota keluarga letak penyimpanannya.

Dengan begitu, saat banjir melanda, Anda sudah siap menghadapinya, setidaknya mampu membantu untuk mempertahankan hidup sebelum bantuan datang.

Isi Tas Siaga Bencana

Bagi Anda yang belum tahu isi dari tas siaga bencana, BNPB membagikan rinciannya melalui laman dan akun Twitter resmi mereka. Yang pertama ialah surat-surat penting. Beberapa surat yang harus dibawa di antaranya ialah surat tanah, surat kendaraan, ijazah, dan akta kelahiran.

Sebagai kebutuhan pokok, sandang dan pangan pun jangan lupa untuk diikutsertakan. Untuk sandang siapkanlah pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, dan jas hujan.

Untuk makanan, pilihlah makanan yang ringan dan tahan lama, seperti mi instan, biskuit, abon, cokelat, dan bubur instan. Selain itu, air minum pun perlu diperhatikan agar Anda tidak mengalami dehidrasi. Bawalah air yang diperkirakan cukup untuk kebutuhan selama tiga hari.

Saat menghadapi bencana, khususnya banjir, virus dan bakteri dapat berkembang dengan cepat. Jika Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jangan lupa mememasukkan kotak P3K ke dalam tas siaga bencana. Selain itu, bawa pula obat-obatan pribadi untuk keluarga Anda yang mungkin memiliki penyakit khusus.

Satu hal penting lainnya ialah telepon genggam atau radio. Dengan alat komunikasi tersebut, Anda bisa memberi kabar kepada keluarga atau saudara di daerah lainnya. Selain itu, Anda bisa lebih mengetahui informasi yang beredar.

Meski bukan hal yang mendesak, peralatan mandi sebaiknya dibawa. Hal ini penting untuk menjaga tubuh Anda dari bahaya virus dan bakteri yang menyebar. Peralatan mandi biasanya meliputi sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, dan cotton bud.

Perlengkapan lainnya yang harus ada di tas siaga bencana adalah masker dan peluit. Masker dapat Anda gunakan untuk menyaring udara kotor atau tercemar, sedangkan peluit sebagai alat untuk meminta pertolongan saat keadaan darurat.

Banyak hal yang tidak bisa dilakukan tanpa uang, untuk itu Anda perlu memasukkannya ke dalam tas. Bawalah uang secukupnya saja, paling tidak mampu membantu untuk tiga hari ke depan. Yang terakhir, bawalah alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala, korek api, dan lilin.

Loading