Liga Super Eropa merupakan format kompetisi baru yang digagas oleh klub-klub besar Eropa. Tercatat, ada 12 klub yang menjadi penggagas dari lahirnya Liga Super Eropa. Kompetisi ini merupakan bentuk perlawanan atas kompetisi yang dihelat di daratan Eropa, khususnya Liga Champions. Para founding clubs tersebut merasa tidak banyak mendapatkan keuntungan dari kompetisi Liga Champions yang mereka ikuti. Sehingga, Liga Super Eropa dapat menjadi jawaban dari keresahan yang ada dan membuat kompetisi menjadi kompetitif serta profesional.
Sejatinya, ada 15 founding clubs yang menggagas Liga Super Eropa, hanya saja 3 klub lainnya masih dirahasiakan dan belum diumumkan ke publik. Disinyalir 3 klub tersebut merupakan Bayern Munchen, Paris Saint Germaint dan Borussia Dortmund. Para founding clubs tersebut akan menjadi klub tetap yang bakal bermain di Liga Super Eropa. Posisi mereka tidak dapat dilengserkan meskipun menjadi juru kunci dalam pelaksanannya.
Untuk membuat kompetisi yang lebih kompetitif, para founding clubs bakal mengundang 5 klub lainnya sebagai tim undangan. 5 klub tersebut akan diundang sesuai dengan pencapaiannya dalam liga domestik yang diikuti. Sehingga, Liga Super Eropa benar-benar berisikan klub-klub papan atas dan mega bintang yang saling adu taktik serta strategi.
Direncanakan Sejak Akhir 90-an
Menurut kabar yang beredar, Liga Super Eropa sudah diperbincangkan sejak dekade 90-an. Waktu itu, ada beberapa pihak yang tidak setuju terkait ekspansi Liga Champions yang ingin menggaet lebih banyak tim dalam pelaksanannya. Namun, semua itu hanya wacana belaka hingga Presiden Real Madrid, Florentini Perez memiliki ide untuk membuat kompetisi yang lebih kompetitif dibandingkan Liga Champions pada tahun 2009. Perez meyakini, kompetisi ini bakal menjadi ajang yang sangat menarik, sebab baik dari segi pemain hingga klub semuanya berasal dari klub terbaik dari yang terbaik.
Meski hanya menjadi obrolan kopi belaka, ternyata Perez sangat serius terhadap gagasan yang dimiliki. Gagasan tersebut ia galakkan kembali setelah klub-klub besar Eropa mengalami penurunan pendapatan dan kerugian yang cukup besar dari hadirnya pandemi Covid-19. Kerugian tersebut berdampak buruk terhadap performa tim, mulai dari kesulitan berbelanja pemain, merenovasi stadion, hingga menghadirkan fasilitas penunjang lainnya.
Sehingga, Perez mulai melancarkan aksinya dan membuat obrolan khusus bersama pemilik-pemilik klub besar Eropa. Ia mengajak Joe Glazer (Manchester United) dan John W, Henry (Liverpool) untuk merealisasikan Liga Super Eropa. Tak lupa, ia mengajak Andrea Agnelli (Juventus) yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) untuk memuluskan gagasannya.
Membawa Sepak Bola Eropa ke Level Selanjutnya
Ketua Liga Super Eropa, Florentino Perez mengungkap tujuan diadakannya kompetisi bergengsi tersebut guna membawa sepak bola eropa ke kasta selanjutnya. Dimana setiap klub bermain sesuai level yang dimiliki agar terciptanya pertandingan yang layak dan kompetitif.
"Kami akan membantu sepak bola di setiap level dan membawanya ke tempat yang selayaknya di dunia. Sepak bola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari empat miliar penggemar dan tanggung jawab kami sebagai klub besar adalah menanggapi keinginan mereka," ujar Perez dalam rilis yang dikeluarkan pihak Liga Super Eropa, Minggu (18/4/2021).
Kompetisi Menggiurkan
Tiap klub yang berpartisipasi di dalam Liga Super Eropa bakal mendapatkan dana dukungan hingga 3,5 miliar euro yang diduga berasal dari investasi JP Morgan Chase & Co. Dana tersebut sejatinya bisa bertambah seiring datangnya sponsor yang berminat mengiklankan produknya dalam ajang tersebut.
Dengan suntikan dana yang sangat besar, tentu para klub top Eropa akan tergiur untuk segera merealisasikan Liga Super Eropa dalam waktu dekat. Apalagi mereka butuh pengeluaran yang cukup besar ditengah seretnya pemasukan klub sejak musim lalu.
Dihelat Tiap Pertengahan Minggu
Dilansir dari situs resmi Liga Super Eropa, rencananya kompetisi ini akan dihelat satu kali setiap pertengahan minggu, sehingga tidak mengganggu jadwal liga domestik yang diikuti para klub. Terlebih, jadwal liga domestik di liga top Eropa mayoritas digelar setiap akhir pekan.
Disisi lain, kompetisi akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing berisi 10 tim. Nantinya pertandingan akan dilakukan secara Home-Away selama fase grup dan empat klub yang berhasil menduduki posisi empat besar bakal lolos ke babak penyisihan.
Ditolak UEFA dan Ditentang banyak Federasi Sepak Bola
Meski Liga Super Eropa telah menjabarkan konsep kompetisi yang diinginkan, tetapi Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menolak keras kehadiran kompetisi tersebut. Bahkan, UEFA memberikan ancaman keras terhadap klub yang mengikuti kompetisi itu. UEFA tidak segan-segan untuk melarang para klub mengikuti kompetisi domestik di masing-masing wilayahnya dan pemain yang bertanding dilarang membela negaranya di ajang internasional, seperti Piala Dunia.
Federasi sepak bola di masing-masing wilayah pun tidak tinggal diam, Asosiasi Sepak Bola Inggris (The FA) misal, bakal memberikan sanksi tegas terhadap pemain dan klub yang nekat mengikuti ajang Liga Super Eropa. The FA bahkan telah mengirimkan surat peringatan kepada 20 klub Liga Inggris untuk tidak mengikuti kompetisi tersebut.