Proyek Kilang Tuban Cetak Zero Accident
Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban berhasil menjaga angka kecelakaan nol atau zero accident hingga memasuki periode 1 juta jam kerja. Catatan zero accident tersebut dibukukan per Juli 2021.
Dalam proyek Kilang Tuban, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (Pertamina Rosneft) menjadi pelaksana proyek yang menjalankan proses prakonstruksi meliputi pengadaan lahan, pembebasan lahan, dan desain teknis.
“Proyek GRR Tuban kini telah mencapai 1 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja. Pencapaian ini kami hitung sejak 13 Maret 2019 hingga Juli 2021. Jumlah jam kerja selamat per Agustus2021 mencapai 1.045.946 jam kerja,” tutur Kadek Ambara Jaya, Presiden Direktur Pertamina Rosneft, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/8/2021).
Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Tahun 2003, setiap pekerja berhak mendapat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (UU Keselamatan Kerja) mengatur tentang prinsip-prinsip dasar pelaksanaan keselamatan kerja yang harus dilaksanakan oleh perusahaan.
UU Keselamatan Kerja mewajibkan pihak pemberi kerja menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan standar apabila memiliki karyawan berjumlah 100 atau lebih yang terlibat dalam pekerjaan/kegiatan berisiko tinggi. Saat ini, pekerja proyek GRR Tuban mencapai 369 meliputi pekerja Pertamina Rosneft, Pertamina GRR Tuban, serta kontraktor.
Guna memastikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan, Pertamina Group termasuk dalam hal ini Pertamina Rosneft dan Pertamina GRR Tuban senantiasa memberikan instruksi, pelatihan, dan pengawasan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja para Perwira Pertamina Rosneft.
Pertamina Rosneft Mulai Proses Desain Rinci Proyek Kilang GRR Tuban
PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (Pertamina Rosneft) membuka babak baru pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Saat ini Pertamina Rosneft memulai penggarapan desain rinci bersama Spanish Tecnicas Reunidas SA (Tecnicas Reunidas).
Kick-off meeting untuk membahas desain rinci atau Front End Engineering Design (FEED) diselenggarakan secara daring pada 16 April 2021 bersama Tecnicas Reunidas. Pembahasan ini menyusul telah tuntasnya desain dasar atau Basic Engineering Design (BED) di awal 2021.
Tecnicas Reunidas merupakan konsultan pelaksanaan kegiatan desain umum atau General Engineering Design (GED). Dalam tahapan FEED, Tecnicas Reunidas mendapatkan kepercayaan untuk mengembangkan desain open-art units, sistem off-site dan utilities, pengawasan dan integrasi desain secara keseluruhan, termasuk data desain dari licensor atau pihak pemberi lisensi.
Presiden Direktur Pertamina Rosneft Kadek Ambara Jaya menyambut baik pelaksanaan kick-off meeting terkait FEED tersebut. Ia menegaskan komitmen perseroan untuk melanjutkan persiapan proyek pembangunan kilang GRR Tuban yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Momen ini telah kami tunggu selama ini. Dimulainya FEED ini merupakan salah satu milestone penting dalam proyek pembangunan kilang GRR Tuban. Dari FEED ini, diharapkan didapatkan gambaran secara spesifik terhadap peralatan kilang dan infrastruktur yang akan dibangun di kilang GRR Tuban,” ungkap Kadek, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Kadek juga berterima kasih atas dedikasi seluruh tim yang terus bekerja keras untuk memastikan berjalannya seluruh rencana sesuai dengan target.
“Saya sekaligus juga mengapresiasi seluruh perwira dari fungsi engineering Pertamina Rosneft atas upayanya mengawal proses BED. Namun, mohon tetap bersiap untuk kembali menghadapi FEED yang sangat krusial terhadap proses pembangunan proyek ini,” pungkas Kadek.
Kajian FEED merupakan kajian engineering fase lanjutan dengan pendekatan engineering design untuk mengendalikan biaya proyek dan merencanakan suatu proyek secara menyeluruh sebelum penawaran lelang dilakukan. Proses FEED proyek kilang GRR Tuban ini ditargetkan selesai dalam waktu 12 (dua belas) bulan.
Ruang lingkup kajiannya meliputi mechanical data sheet peralatan utama, penyiapan paket tender, pengembangan process dan utility, elaborasi tata letak kerja utama piping, instrumen, kelistrikan, dan pekerjaan sipil. Secara ringkas, kajian FEED meliputi seluruh studi yang dilaksanakan sebelum pemesanan peralatan utama dalam sebuah proyek.
Pertamina Rosneft Minta Masyarakat Waspada, Beredar Aksi Penipuan Reklamasi di Tuban
PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menyesalkan adanya pihak tidak bertanggung jawab yang mencatut nama perseroan atas nama proyek reklamasi fiktif di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Perseroan menyerukan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan klarifikasi langsung ke perseroan jika mendapati tawaran serupa.
Pertamina Rosneft saat ini memasuki tahap pra-konstruksi proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban dengan memulai penggarapan desain rinci (Front End Engineering Design/FEED) dan pembersihan lahan (land clearing), menyusul tuntasnya proses pembebasan lahan (land procurement). Di luar itu, proses reklamasi belum masuk dalam agenda perseroan.
Corporate Affairs Pertamina Rosneft Yuli Wahyu Witantra menjelaskan, pihaknya menerima laporan mengenai adanya pihak yang mengatasnamakan Wiko Taviarto selaku koordinator proyek (project coordinator) Pertamina GRR Tuban.
Pihak ini mengajukan kerja sama senilai Rp 675 miliar untuk proyek reklamasi di Kecamatan Jenu, Tuban yang akan dimulai pada Juli 2021.
“Kami menegaskan bahwa ini adalah penipuan, karena Pak Wiko sudah pensiun dari Pertamina Rosneft sejak April 2021. Kami meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati mengantisipasi modus-modus penipuan seperti ini,” tuturnya.
Yuli menjelaskan bahwa perseroan belum akan memulai proses reklamasi dalam waktu 6 bulan ke depan. Sehingga segala tawaran pelibatan proyek pengurukan reklamasi di lokasi kilang GRR Tuban adalah fiktif, terutama jika dilengkapi dengan syarat penyetoran dana ke pihak yang mengajukan kerja sama.
Dalam rencana induk proyek kilang GRR Tuban, perseroan akan melakukan reklamasi terhadap lahan pesisir di sekitar proyek seluas kurang lebih 100 hektare di masa mendatang.
“Namun di internal perusahaan masih terus menggodok tahapan persiapan reklamasi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan tentunya mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan sosial yang timbul akibat adanya pelaksanaan reklamasi ini," pungkas Yuli.
Berita Terbaru
Shell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
Polda Metro Tangkap Satu DPO Kasus Judi Online, Total Nilai Barang Bukti yang Disita Rp150 Miliar
Lembaga Pelatihan Kerja Ini Ciptakan Aplikasi Pelatihan Berbasis Digital
Rahasia Dian Sastrowardoyo Menemukan Diri Kecilnya Lagi untuk Pertajam Kemampuan Akting
Hasil Liga Inggris: Nicolas Jackson Bersinar, Chelsea Sikat Leicester
Gandeng BYD, PLN Kenalkan Fitur Home Charging Services di GJAW 2024
Paslon Dukungan Presiden Prabowo Diprediksi Memenangi Pilkada Garut 2024
Tinggal Beberapa Hari Lagi, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Yakini Pilkada di Jatim Demokratis
Tips Skripsi Selesai 1 Bulan: Panduan Lengkap Menyelesaikan Tugas Akhir dengan Cepat
Pilbup Bogor, 20 Ribu Pendukung Padati Kampanye Akbar Rudy Susmanto-Jaro Ade
PUSAKA IndonesiaTimur: LHM-Ges Unggul Telak di Pilbup Buru Selatan
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Egy Maulana Vikri Menangkan Dewa United atas Bali United