Masuki 1 Juta Jam Kerja, Proyek Kilang Tuban Cetak Zero Accident

Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban berhasil menjaga angka kecelakaan nol atau zero accident hingga memasuki periode 1 juta jam kerja.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Agu 2021, 10:40 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2021, 10:35 WIB
Pembebasan lahan untuk kilang baru atau Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) sudah rampung, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional memastikan pembebasan lahan sudah sesuai dengan ketentuan. (Dok Pertamina)
Pembebasan lahan untuk kilang baru atau Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) sudah rampung, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional memastikan pembebasan lahan sudah sesuai dengan ketentuan. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban berhasil menjaga angka kecelakaan nol atau zero accident hingga memasuki periode 1 juta jam kerja. Catatan zero accident tersebut dibukukan per Juli 2021.

Dalam proyek Kilang Tuban, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (Pertamina Rosneft) menjadi pelaksana proyek yang menjalankan proses prakonstruksi meliputi pengadaan lahan, pembebasan lahan, dan desain teknis.

“Proyek GRR Tuban kini telah mencapai 1 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja. Pencapaian ini kami hitung sejak 13 Maret 2019 hingga Juli 2021. Jumlah jam kerja selamat per Agustus2021 mencapai 1.045.946 jam kerja,” tutur Kadek Ambara Jaya, Presiden Direktur Pertamina Rosneft, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/8/2021).

Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Tahun 2003, setiap pekerja berhak mendapat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (UU Keselamatan Kerja) mengatur tentang prinsip-prinsip dasar pelaksanaan keselamatan kerja yang harus dilaksanakan oleh perusahaan.

UU Keselamatan Kerja mewajibkan pihak pemberi kerja menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan standar apabila memiliki karyawan berjumlah 100 atau lebih yang terlibat dalam pekerjaan/kegiatan berisiko tinggi. Saat ini, pekerja proyek GRR Tuban mencapai 369 meliputi pekerja Pertamina Rosneft, Pertamina GRR Tuban, serta kontraktor.

Guna memastikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan, Pertamina Group termasuk dalam hal ini Pertamina Rosneft dan Pertamina GRR Tuban senantiasa memberikan instruksi, pelatihan, dan pengawasan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja para Perwira Pertamina Rosneft. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peran Perwira Pertamina Rosneft

Pembebasan lahan untuk kilang baru atau Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) sudah rampung, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional memastikan pembebasan lahan sudah sesuai dengan ketentuan. (Dok Pertamina)
Pembebasan lahan untuk kilang baru atau Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) sudah rampung, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional memastikan pembebasan lahan sudah sesuai dengan ketentuan. (Dok Pertamina)

Pada kesempatan yang sama, Kadek memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh elemen perusahaan baik pekerja Pertamina Rosneft, GRR Tuban, maupun kontraktor perusahaan yang bahu-membahu menggulirkan proyek strategis nasional tersebut sembari tetap berdisiplin mempertahankan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Prestasi ini kami raih berkat peran Perwira Pertamina Rosneft dan Pertamina GRR Tuban yang selalu menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama bertugas. Kamiakan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja positif dalam berbagai tahapan pembangunan kilang GRR Tuban,” pungkas Kadek.

Pertamina Rosneft adalah perusahaan patungan antara BUMN energi PT Pertamina (Persero) dan perusahan energi Rusia Rosneft Oil Company. Perseroan mendapatkan amanat negara untuk membangun kilang GRR Tuban yang bakal menjadi fasilitas petrokimia terbesar di Asia Tenggara.

Kilang tersebut ditargetkan beroperasi pada 2024 dan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat konstruksi, serta 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya