Setelah membaca surat tersebut, Mbah Hasyim pun memutuskan untuk mengumpulkan seluruh santri di pesantren guna melaksanakan sholat gaib bagi Sulam. Prosesi sholat gaib dilakukan dengan penuh khidmat, dan para santri turut larut dalam kesedihan, mengenang Sulam yang dianggap telah meninggal dunia.