KKN di Desa Penari
Rasa penasaran publik terhadap film KKN di Desa Penari belum juga berakhir. Kali ini, pembahasan bergeser ke Rowo Bayu, sebuah rawa yang terdapat di Desa Bayu, Songgon, Banyuwangi Jawa Timur (Jatim).
Desa tempat Rowo Bayu Banyuwangi itu terdiri dari wilayah perkampungan, lahan pertanian dan hutan. Desa ini dikenal sebagai lokasi Perang Puputan Bayu yang terjadi antara Pangeran Jagapati dari Kerajaan Blambangan dan VOC pada 1773. Peristiwa epik itu kemudian diperingati dengan membangun tetenger (monumen) Perang Puputan Bayu di salah satu persimpangan desa.
Prabu Tawangalun
Destinasi wisata yang bisa dituju adalah Rawa Bayu yang pernah menjadi pertapaan Prabu Tawangalun (Raja Blambangan). Dia dikenal sebagai pangeran yang sangat religius serta paling berjaya di masa Kerajaan Blambangan.
Ditulis akun @banyuwangidestination di tahun 2018 lalu, setelah terjadi peperangan saudara yang membuat Prabu Tawang Alun terpaksa membunuh adiknya, beliau berniat mengasingkan diri atau bertapa di sebuah rawa.
Setelah bertapa, sang prabu memperoleh wangsit untuk berjalan ke arah timur. Di tengah perjalanan, dia bertemu sosok macan putih yang dipercaya sebagai jelmaan gurunya. Ia lalu diperintah untuk menunggangi Macan Putih tersebut sampai berhenti di sebuah tempat.
Sampai di tempat itu, Prabu Tawangalun diperintahkan untuk membangun sebuah istana yang bernama Istana Macan Putih. Lokasi istana itu sekarang bernama Desa Macan Putih.
"Hingga saat ini tempat ini banyak dikunjungi wisatawan yang khususnya untuk berwisata Religi serta terdapat rawa yang sangat indah," sambung akun tersebut.
Menteri BUMN
Rowo Bayu jadi salah satu lokasi KKN di Desa Penari. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun, jadi penasaran tentang hal tersebut hingga mewawancarai pengelola dan penjaga Rowo Bayu, Sudirman. Erick memulai dengan menanyakan apakah cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata, bukan mitos atau dongeng belaka.
Menurut Sudirman, cerita Desa Penari berangkat dari rombongan KKN pada 2008. Mereka terdiri dari enam orang mahasiswa dari Surabaya. Dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajahi itu tidak di situs. Keluar situs, agak di utaranya.
Di sana, para mahasiswa itu mereka bertemu dengan seseorang dan diajak mampir ke rumahnya. Sampai di rumahnya, mereka diberi suguhan, makanan, dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa. Si mahasiswa bertanya begitu, lalu dijawab Desa Penari.
Berita Terbaru
Lebih dari 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus
Hyundai Pamer Sistem Hybrid Generasi Baru, Efisiensi Meningkat 45 Persen
Pengamanan Ketat Jelang Pemakaman Paus Fransiskus, Ada Penembak Jitu hingga Jet Tempur
Tips dan Panduan Lengkap Daftar Jadi PPSU Jakarta, Bisa Lewat Online atau Kelurahan
Soal 'Perintah Ibu' di Sidang Hasto, PDIP: Hanya Klaim dan Bohong
United Tractors Tebar Dividen Rp 2.151 per Saham
Vivo V50 Lite Dibanderol Rp 3,5 Jutaan, Mulai Tersedia di Pasaran
Manchester United Beri Diskon Striker Mandul, Tidak Sampai Setengah Harga Beli
Netflix Resmi Garap Enola Holmes 3, Berikut Bocoran Cerita dan Pemainnya
Cara Sederhana Mengenal Diri, Pilihan 5 Selai Buah Favorit Ungkap Kepribadian
Great Eastern dan Bank CTBC Tawarkan Perlindungan Sekaligus Perencanaan Warisan
Meroket Saat Ini, Harga Emas Rata-Rata Naik 9 Persen Tiap Tahun