Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 7,8 triliun untuk tahun buku 2024. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar Jumat, 25 April 2025. Selain pembagian dividen, RUPS juga menyetujui susunan baru direksi serta dewan komisaris.
Dari total laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,5 triliun, Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 2.151 per saham, atau total Rp 7,8 triliun. Angka ini termasuk dividen interim sebesar Rp 667 per saham atau total senilai Rp 2,4 triliun yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Sisa dividen sebesar Rp 1.484 per saham atau sekitar Rp 5,4 triliun akan dibagikan pada 28 Mei 2025 kepada pemegang saham yang tercatat pada 8 Mei 2025 pukul 16:00 WIB," ungkap Head of Corporate Governance and Sustainability Division PT United Tractors Tbk, Sara K. Loebis dalam keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).
Advertisement
Adapun sisa laba bersih sebesar Rp 11,7 triliun dibukukan sebagai laba ditahan. Selain itu, RUPST juga menetapkan pengangkatan sejumlah nama baru dalam jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. Antara lain Ari Sutrisno sebagai Direktur, Hendra Hutahean sebagai Direktur, Gita Tiffani Boer sebagai Komisaris, dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen.
Dengan demikian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT United Tractors Tbk yang baru akan menjabat hingga RUPST tahun 2026 menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris: Djony Bunarto Tjondro
Wakil Presiden Komisaris: Rudy
Komisaris: Djoko Pranoto Santoso
Komisaris: Gita Tiffani Boer
Komisaris: Benjamin Herrenden Birks
Komisaris Independen: Paulus Bambang Widjanarko
Komisaris Independen: Bruce Malcolm Cox
Komisaris Independen: Ignasius Jonan
Direksi:
Presiden Direktur: Frans Kesuma
Direktur: Loudy Irwanto Ellias
Direktur: Iwan Hadiantoro
Direktur: Idot Supriadi
Direktur: Widjaja Kartika
Direktur: Vilihati Surya
Direktur: Ari Sutrisno
Direktur: Hendra Hutahean
Â
Laba United Tractors Susut Rp 5,24 Persen pada 2024, Ini Sebabnya
Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 134,4 triliun atau naik sebesar 5 persen dari Rp 128,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023.
Pendapatan bersih tersebut terutama berasal dari segmen Kontraktor Penambangan menyumbang Rp 58,0 triliun, 8 persen lebih tinggi dari tahun 202. Lalu segmen Mesin Konstruksi andil Rp 37,3 triliun, 2 persen lebih tinggi dari tahun 2023.
Dari segmen Pertambangan batu bara Termal dan Metalurgi tercatat sebesar Rp 26,0 triliun, 15 persen lebih rendah dari tahun 2023. Serta Rp 9,9 triliun dari segmen Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya, 90 persen lebih tinggi dari tahun 2023. Informasi saja, pada kuartal keempat tahun 2023, Grup Perseroan memasuki bisnis nikel dan sedang dalam proses pengembangan aset nikel tersebut.
Perseroan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 100,6 triliun. Sehingga diperoleh laba kotor Rp 33,93 triliun, naik dibandingkan laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 35,79 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban penjualan pada 2024 tercatat sebesar Rp 1,06 triliun, beban umum dan administrasi Rp 5,59 triliun, serta beban lain-lain Rp 421,43 miliar. Perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 1,15 triliun, dengan biasa keuangan Rp 2,65 triliun, serta bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 637,38 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 19,53 triliun. Laba itu turun 5,24 persen dibandingkan laba 2023 yang tercatat sebesar Rp 20,61 triliun.
"Pada tahun 2024, laba bersih Perseroan turun sebesar 5 persen dari Rp 20,6 triliun menjadi Rp 19,5 triliun, terutama disebabkan oleh laba kotor yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi serta peningkatan beban bunga," ungkap Sara Loebis.
Â
Advertisement
Segmen Usaha Mesin Konstruksi
Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 16 persen menjadi 4.420 unit yang disebabkan karena penurunan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 26 persen. Komatsu tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di sektor pertambangan.
Penjualan Scania, terutama dari truk turun dari 715 unit menjadi 436 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 272 unit menjadi 234 unit yang disebabkan oleh oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan.
Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat sedikit meningkat sebesar 1 persen menjadi Rp 11,6 triliun. Total pendapatan bersih dari Mesin Konstruksi meningkat 2 persen menjadi Rp 37,3 triliun, terutama disebabkan oleh bauran produk dan pendapatan yang lebih tinggi dari suku cadang dan jasa.
Segmen Usaha Kontraktor Penambangan
Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan anak usahanya PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining). PAMA dan KPP Mining (PAMA Grup) menyediakan jasa pertambangan untuk pemilik konsesi tambang, dengan membantu mereka dalam produksi batu bara dan mineral lainnya, dan pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal).
Sampai dengan kuartal keempat 2024, PAMA Grup mencatat peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah sebesar 5 persen menjadi 1.217 juta bcm dan peningkatan volume produksi batu bara untuk para kliennya sebesar 15 persen menjadi 148 juta ton, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,2x.
Â
Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi
Segmen usaha Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources). Pada 2024, tambang batu bara Turangga Resources mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 10,2 juta ton, termasuk 3,2 juta ton batu bara metalurgi.
Total volume penjualan batu bara termasuk batu bara pihak ketiga mencapai 13,1 juta ton, 11 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara turun sebesar 15 persen menjadi Rp 26,0 triliun, dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara," ujar Sara.
Segmen Usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya
Segmen usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 90 persen menjadi Rp 9,9 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan Harga jual rata-rata emas.
Pertambangan Emas Usaha pertambangan emas Perseroan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR), yang mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 232 ribu ons, 32 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Martabe mencatatkan penjualan setara emas sebesar 230 ribu ons atau naik 31 persen dibandingkan tahun lalu.
Â
Advertisement
Tambang Emas
SJR mengoperasikan tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. SJR mencatatkan 1,8 ribu ons penjualan setara emas karena baru saja memulai penjualan pada kuartal keempat tahun 2024. Bisnis Nikel PT Stargate Pasific Resources (SPR) mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
SPR mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1.975 ribu wet metric ton (wmt) sampai kuartal keempat tahun 2024, yang terdiri dari 693 ribu wmt saprolit dan 1.282 ribu wmt limonit.
Nickel Industries Limited (NIC) yang dimiliki sebesar 19,99 persen merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di Indonesia.
Perseroan mencatat equity income dari NIC untuk periode 12 bulan sejak kuartal terakhir tahun 2023 sampai dengan sembilan bulan pertama 2024. Operasional RKEF NIC melaporkan penjualan 34,4 ribu ton logam nikel pada kuartal keempat tahun 2023 dan 96,3 ribu ton logam nikel dalam sembilan bulan pertama di tahun 2024.
Â
