Ir. H. Tengku Erry Nuradi M.Si adalah wakil gubernur Sumatera Utara. Pria kelahiran 30 Juni 1964 ini sudah menjadi petahana sejak tanggal 16 Juni 2013.
Karier politik suami dari Evi Diana br. Sitorus ini berawal ketika ia menjadi Bupati Serdang Bedagai pada periode 5 Agustus 2005-16 Juni 2013. Sebelumnya, kader dari partai Golongan Karya atau Golkar ini lebih menekuni usaha yang ia miliki. Lalu, pada pilkada 2013 lalu ia bahu membahu bersama Gatot Puji Nugroho untuk menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara. Pasangan ini bertahan dari Juni 2013 hingga Agustus 2015.
Pada pilkada Sumatera Utara 2015 lalu Tengku Erry yang berganti partai menjadi Nasional Demokrat atau Nasdem berhasil menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara dan resmi menjadi Petahana pada tanggal 11 Agustus 2015 lalu.
Pendapatnya tentang Jokowi dan Setya Novato
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan, ada persamaan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto saat mengunjungi para pengungsi Sinabung di Kabupaten Karo.
Dikatakan orang nomor satu di Sumut itu, kesamaan keduanya adalah sama-sama pertama kali datang setelah terpilih dan dilantik. Jika Jokowi dilantik jadi Presiden Republik Indonesia, sedangkan Setya dilantik jadi Ketua Umum Partai Golkar.
Erry menyebut, kedatangan Setya Novanto untuk mengunjungi para korban Sinabung sebagai bentuk Safari Ramadan, sekaligus penyerahan bantuan Partai Golkar kepada pengungsi erupsi Sinabung. Sementara Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang datang dengan seluruh pengurus Partai Golkar. Baik Dewan Perwakilan Pusat (DPP), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat I dan II se-Sumut mengaku sudah menjadi niat dalam dirinya untuk mengunjungi dan memberi bantuan kepada para pengungsi.
Pria yang kerap disapa Setnov itu menyikapi pernyataan Erry yang menyebut ada kesamaan dengan orang nomor satu di Indonesia. Bagi dia, kesamaan merupakan wujud Partai Golkar mendukung pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo.
Diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi
Kali ini penyidik KPK memanggil Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk Gatot.
Menurut politikus Nasdem itu, ada keterangan yang masih dibutuhkan KPK untuk mengusut dugaan suap kepada Anggota DPRD Provinsi Sumut periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu.
Suap diduga diberikan Gatot kepada Anggota DPRD Sumut terkait beberapa hal yakni untuk persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut 2012-2014, persetujuan perubahan APBD provinsi Sumut 2013 dan 2014, pengesahan APBD Sumut 2014 dan 2015 dan penggunaan hak interpelasi DPRD provinsi Sumut tahun 2015.
Gatot yang diduga sebagai pemberi disangka Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Berita Terbaru
Seskab Mayor Teddy Bantah Presiden Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8
Paus Fransiskus: Natal Bukan Hanya Perayaan Keluarga, Tapi Juga Membantu yang Menderita
Memahami Output Kegiatan Adalah Kunci Kesuksesan Program
Arti Mimpi Umroh: Makna Spiritual dan Petunjuk Kehidupan
Tips Roti Lembut Berhari-hari: Panduan Lengkap Membuat Roti Empuk Tahan Lama
Resorts World Cruises Tambah Armada dengan Star Scorpio, Berlabuh di Jakarta Maret 2025
Lokot Nasution Pastikan Gubernur dan Wali Kota Terpilih Pro-Pedagang
6 Hoaks Sepekan, dari Program Pemerintah sampai Politik
Miliarder Dermawan Ini Telah Sumbang Rp 310 Triliun untuk Entaskan Kemiskinan
Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Dilaporkan Tewas
5 Petenis Indonesia Gagal Lewati Kualifikasi Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
Deddy Corbuzier Kritik Konflik Richard Lee dan Dr. Okky, Fitri Salhuteru Ikut Bersuara