Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pernah mempertemukan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nogroho dengan wakilnya, Tengku Erry Nuradi setelah diketahui keduanya memiliki hubungan yang tidak harmonis dalam memimpin Sumut.
Pada pertemuan yang juga dihadiri Ketua Mahkamah Partai Nasdem OC Kaligis itu, Gubernur Gatot menyampaikan ke Surya Paloh mengenai sikap Tengku Erry yang melaporkan sejumlah dugaan korupsi di lingkungan Pemprov Sumut ke penegak hukum, termasuk ke KPK.
Baca Juga
Demikian hal tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat dihadirkan jaksa penuntut umum pada KPK sebagai saksi kasus korupsi Gatot Pujo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Advertisement
"Pak Gatot menyampaikan 'Akhir-akhir ini saya dapat informasi Pak Wakil mengadukan saya ke KPK, ke kejaksaan, dan ke kepolisian. Termasuk juga demo-demo, Pak Wakil menyuruh demo," ujar Tengku Erry menirukan pernyataan Gatot saat bertemu dengan Surya Paloh.
Atas pernyataan Gatot tersebut, Surya Paloh kemudian menanyakan kebenaran hal itu kepada Tengku Erry. "Lalu ditanya Pak Paloh, 'Apa benar (pernyataan Gatot)'?" lanjut Tengku Erry.
"Saya bilang ada yang benar dan ada yang tidak benar. Kemudian saya komplain disebut mengadukan ke kajaksaan, ke KPK. Mana buktinya?" imbuh dia.
Baca Juga
Di hadapan Surya Paloh, Tengku Erry yang juga merupakan kader Partai Nasdem ini malah menyebut bahwa yang melaporkan dugaan korupsi Gatot ke penegak hukum adalah anggota DPRD Sumut yang berasal dari PKS.
"Saya bilang 'Yang mengadukan itu adalah anggota DPRD dari partai Pak Gubernur sendiri. Banyak sekali orang yang mengadu kita'," ucap Tengku Erry.
Meski sempat terjadi perdebatan dalam upaya islah tersebut, setelah pertemuan itu hubungan keduanya berangsur normal. Apalagi Surya Paloh sempat berpesan kepada keduanya agar bekerja secara kompak.
"Saya mau, kalian adik-adik saya, you Gubernur dan you Wakil Gubernur kerja sama. You berdua harus bersama-sama. You atur-aturlah, bagi tugas dengan baik," ucap Tengku Erry menirukan pesan Surya Paloh.
"Setelah itu memang ada perubahan dari Pak Gubernur, tugas mewakili Pak Gubernur sudah diberikan," pungkas Tengku Erry.