Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana mengadopsi teknologi digital dalam proses pembelajaran siswa di sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sedang menggarap sistem pembelajaran baru yang akan menggunakan perangkat tablet sebagai pengganti buku pelajaran yang disebut e-Sabak.
Sebelumnya, pemerintah juga telah mengadopsi teknologi untuk penyediaan buku bahan ajar di sekolah dengan 'Buku Sekolah Elektronik'. Lantas apa perbedaan kedua konsep penyediaan bahan ajar untuk sekolah tersebut?
"Kalau buku sekolah elektronik itu konsepnya buku biasa dibuat bisa dicetak oleh siapa dan dimana saja, tapi bentuknya tetap seperti buku cetak biasa. Kalau e-Sabak bentuknya di tablet jadi bisa lebih interaktif materi belajarnya," jelas Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Pembelajaran interaktif yang diharapkan Anies bisa terjadi di kelas akan didukung melalui materi online yang disertakan dalam bahan ajar dalam buku pelajaran. Jadi, kemungkinan buku pelajaran yang disematkan di tablet e-Sabak sudah berupa aplikasi mobile.
"Karena bentuknya digital akan lebih mudah membuat model interaksi yang diterapkan dalam e-Sabak. Kalau dulu materi interaktifnya ditentukan hilir nanti materinya kita sediakan, jadi mau di kota sama di daerah kualitas materinya sama," tambah Anies.
Soal pembuatan materi ajar yang disediakan dalam bentuk digital, yang akan bertanggung jawab ialah Telkom sebagai rekanan Kemdikbud. Perusahaan pelat merah itu mengaku siap untuk menyediakan tenaga mengubah materi offline dari Kemdikbud dalam bentuk online dan interaktif.
"Telkom nanti yang akan mengubah materi ajarnya jadi online, tapi materi berbentuk offline itu semuanya disediakan Kemendikbud karena mereka yang punya. Kita sudah punya tim yang memang terbiasa menangani urusan kaya gitu," papar Muhammad Awaluddin, Director of Enterprise and Business Service Telkom.
Pilihan mengganti buku pelajaran dengan bentuk digital lewat e-sabak diharapkan akan membantu pelajar di daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T) agar bisa lebih mudah mendapatkan bahan ajar. Sulitnya medan dan akses menuju daerah 3T diharapkan akan bisa ditanggulangi dengan konsep e-Sabak.
Fokus utama penerapan sistem pendidikan memakai e-Savak ialah daerah perbatasan seperti di Kalimantan, Papua dan Nusa Tenggara yang memang diketahui punya lokasi daratan sebagai perbatasan dengan negara tetangga.
(den/dew)
Apa Beda Sistem e-Sabak dan Buku Sekolah Elektronik?
Keduanya telah memanfaatkan teknologi informasi, namun pemerintah memberikan sentuhan inovasi di sistem yang baru
Diperbarui 08 Jan 2015, 14:37 WIBDiterbitkan 08 Jan 2015, 14:37 WIB
Anies Baswedan meminta masyarakat Indonesia merayakan Hari Guru pada 25 November 2014 tidak hanya dengan acara seremonial, namun dengan gerakan nyata yaitu dengan mengunjungi dan mencium tangan guru, Jakarta, Senin (24/11/2014). (Liputan6.com/Herman Zakha... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kendala Seleksi PPPK dan Solusinya, Simak Trik Jitu Agar Lolos
Semua Pengguna Android Kini Bisa Akses Fitur Pengenalan Visual di Gemini Live, Gratis!
Gol Menit Akhir Aubameyang Hancurkan Mimpi Al-Nassr dan Cristiano Ronaldo
Mengintip Nikmatnya Kuliner Kikil Sapi Pak Riduwan di Sidoarjo
8 Model Baju Gamis Polos Modern Terbaru 2025, Tampil Simple dan Elegan
KKP Tangkap 2 Kapal Pencuri Asal Vietnam, Masuk Lewat Perairan Natuna
Mungkinkah Wanita Punya Hemofilia? Cerita Nyata Ini Bikin Kamu Tercengang
Kenangan Siti KDI dan Cici Faramida Sebelum Ibunda Wafat, Ada Kata Pamit hingga Ramadan Hampa
Penandatanganan 37 Dokumen Kerja Sama China-Kamboja Akhiri Kunjungan Xi Jinping di ASEAN, Termasuk Pembangunan Kanal USD 1,16 Miliar
5 Model Brokat Anak Perempuan Terbaru, Tampil Anggun di Acara Formal 2025
Trik Main Billiard untuk Pemula, Berikut Panduan Lengkap Menguasai Permainan
Trik Mengerjakan TOEFL Structure, Panduan Lengkap untuk Meraih Skor Tinggi