Liputan6.com, Jakarta - Fungsi aplikasi mobile banking atau biasa disebut m-banking jelas memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan cepat dan fleksibel. Terlebih, saat ini hampir semua bank besar di Tanah Air memiliki layanan tersebut.
Namun, bagi pengguna smartphone berbasis Android, harus lebih berhati-hati sebelum menggunduh aplikasi tersebut. Sebab, baru-baru ini ditemukan adanya aplikasi m-banking dari Bank Negara Indonesia (BNI) yang bukan merupakan rilisan resmi dari bank tersebut.
Kabar ini pertama kali diketahui tim Tekno.Liputan6.com dari informasi yang beredar di aplikasi pesan singkat WhatsApp. Setelah diselidiki, ternyata benar ada satu aplikasi yang mengatasnamakan BNI, yang tidak dibuat langsung oleh bank tersebut (PT. Bank Negara Indonesia Tbk).
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, aplikasi tak resmi (palsu) bernama BNI Internet Banking ini dibesut oleh pengembang yang menyebut dirinya sebagai Internet Banking LLC.
Selain itu, aplikasi ini juga memiliki alamat email pengembang yang berbeda dari dua aplikasi resmi BNI, yakni BNI Mobile Banking dan BNI SMS Banking.Â
Dari dua aplikasi resmi yang kami temukan, alamat email yang dapat dihubungi adalah bnicall@bni.co.id, sementara aplikasi palsu memiliki alamat email berbeda yaitu paketjahildotcom@gmail.com.Â
Tak hanya itu, aplikasi tersebut juga mendapat banyak kritikan dari para pengguna yang sudah mengunduhnya. Kebanyakan dari mereka mempertanyakan mengapa aplikasi ini menyematkan iklan di dalamnya. Bahkan, beberapa pengguna sudah mengetahui aplikasi yang dimaksud bukan resmi dari BNI.Â
Baca Juga
Menanggapi kabar tersebut, Corporate Secretary BNI Suhardi Petrus menuturkan bahwa benar aplikasi itu bukan dari BNI, tapi memang bisa menghubungkan ke situs internet banking BNI. Hanya dikhawatirkan akan digunakan sebagai sarana phishing.Â
"Aplikasi tersebut hanya sebagai bridging untuk ke situs internet banking BNI. Hanya saja, takutnya dapat dipakai untuk phishing," ujar Petrus, saat dihubungi tim Tekno.Liputan6.com, Sabtu (27/2/2016).
Sekadar informasi, kendati tidak sama, beberapa tahun lalu, sempat juga ditemukan kasus penipuan menggunakan aplikasi di perangkat BlackBerry.
Ketika itu, beredar pesan lewat BlackBerry Messenger (BBM) yang meminta nasabah untuk berhati-hati dengan pesan yang mengatasnamakan beberapa bank dengan menyertakan sebuah tautan untuk keperluan transaksi internet.
Namun, pesan tersebut diindikasi merupakan penipuan dan berakibat bocornya data dan nomor PIN ATM ke pembuat aplikasi palsu tersebut. Oleh sebab itu, pengguna BlackBerry diminta untuk tidak memasukkan data dan memverifikasi akun melalui tautan tersebut.Â
(Dam/Isk)