Liputan6.com, Texas - Perusahaan pembongkaran rumah bernama Billy L. Nabors Demolition, salah membongkar sebuah rumah yang berlokasi di Rowlett, Texas, Amerika Serikat (AS).
Saat sang pemilik rumah bernamaLindsayDiaz mencak-mencak dan menuntut agar rumahnya dibangun kembali, perusahaan tersebut malah menyalahkan aplikasi pemetaan digitalGoogleMaps.
Baca Juga
Mengutip laman Telegraph, Senin (28/3/2016), untuk memperkuat posisinya, Billy L. Nabors Demolition menunjukkan screenshot aplikasi Google Maps yang keliru menunjukkan koordinat rumah yang akan dibongkar kepada Diaz.
Padahal, sebelum pembongkaran itu terjadi, Diaz mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan izin untuk memperbaiki rumahnya kembali yang rusak akibat tornado.
"Saya sedang dalam perjalanan pulang dari pekerjaan dan saya mendapatkan telepon dari tetangga saya. Dia sangat panik, menangis dan saya bertanya 'apa yang terjadi?' Dia berkata,' sebuah perusahaan datang dan menghancurkan rumah yang salah'," kata Diaz kepada Kera News.
Bersamaan dengan kejadian ini, Diaz juga meminta perbaikan atas beberapa rumah lain di sekitarnya yang mengalami kerusakan akibat tornado yang terjadi pada akhir Desember 2015.
Atas kejadiaan ini, juru bicara Google mengakui bahwa aplikasi peta digital miliknya, memang sempat error sehingga salah menunjukkan alamat.
Google Maps error led company to demolish the wrong househttps://t.co/yMcDMtY2dz pic.twitter.com/GsefHkI4Oz
— adland ® (@adland) March 27, 2016
"Google Maps memang menunjukkan informasi salah untuk rumah yang bersangkutan. Masalah ini telah diperbaiki secepatnya dan telah menjadi priorita kami," kata juru bicara Google.
Sementara Billy L. Nabors Demolition menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini dan akan lebih baik lagi ke depannya. Mereka menyerahkan semuanya kepada asuransi.
(Isk/Ysl)
Advertisement