Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah mencari gagasan-gagasan segar demi mendukung program Desa Broadband Terpadu.
Menariknya, Kemkominfo berupaya mengajak para generasi muda untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah desa-desa tertinggal di Tanah Air.
Untuk itu, para anak muda ditantang untuk merumuskan solusi pemecahan masalah yang ada pada desa-desa tertinggal dalam bentuk produksi video. Untuk melihat kategori desa, Anda dapat mengunjungi tautan ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan bahwa program Desa Broadband Terpadu masih dalam tahap fase awal. Nah, solusi ini menjadi kick off dari serangkaian proses tersebut.
Baca Juga
"Peralihan aktivitas ekonomi tradisional ke digital dipastikan akan meningkatkan kecepatan transaksi dan efisiensi proses ekonomi," ujarnya yang tim Tekno Liputan6.com ditemui di Kantor Kominfo, Jumat (15/4/2016).
Sementara itu, Ismail selaku Direktur Telekomunikasi Khusus, mengatakan bahwa program ini baru berjalan di 50 desa. Namun, ia menargetkan jumlahnya bertambah menjadi 500 desa di tahap awal.
"Target 500 desa cukup berat memangnya. Kami harap di sana semua sudah tersedia 3G sehingga kami bisa push agar solusi (aplikasi) yang diciptakan dapat berjalan di 2G dan 3G," jelas Ismail.
Sebagai tambahan, video solusi tersebut harus diunggah ke YouTube. Sebanyak 50 ide terbaik akan diikutsertakan ke dalam babak improvisasi ide.
Dari data yang dihimpun Kemkominfo, terdapat 74.094, di mana 26 persen  atau setara 19.386 desa masuk dalam kategori tertinggal.
Sedangkan 43 persen atau 8.447 desa dari total desa tertinggal tersebut (19.386 desa) tidak memiliki akses telekomunikasi yang layak.
Advertisement
(Cas/Isk)