Ini Alasan Chromebook Tak Populer di Indonesia

Infrastruktur internet dan sistem operasi yang berbeda disebut jadi alasan chromebook sepi peminat

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Jun 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 14:00 WIB
Acer
Chromebook anyar dari Acer, Chromebook 14 (liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Chromebook memang sudah hadir sejak 2011 lalu. Namun, mengapa perangkat berbasis sistem operasi besutan Google itu tak terdengar gaungnya di Indonesia?

Menjawab hal tersebut, Herbert Ang, President Director Acer Indonesia menuturkan infrastruktur Indonesia yang belum siap ternyata menjadi faktor perangkat tersebut tak begitu diminati.

"Seperti diketahui, beberapa aplikasi dari Chromebook sangat bergantung pada internet. Sementara, kendala di Indonesia ada di infrastruktur (internet)," ujarnya saat ditemui di acara pengumuman 12 produk baru Acer di Jakarta, Rabu (22/6/2016), kemarin.

Selain itu, penggunaan ChromeOS yang jelas berbeda dari sistem operasi notebook pada umumnya menjadi faktor lain yang membuat perangkat ini tak banyak dipilih.

Acer sendiri sebenarnya sudah mulai memperkenalkan Chromebook ke pasar Indonesia sejak 2014 lalu. Untuk itu, saat ini pihaknya masih terus memperkenalkan perangkat ini pada lebih banyak pengguna.

Namun, bukan berarti Chromebook tak memiliki pasar di Indonesia. Menurut Herbert, laptop ini memang tak banyak digunakan pada konsumen umum melainkan untuk keperluan bisnis dan edukasi.

"Di Amerika Serikat sendiri, Chromebook memang lebih banyak digunakan untuk keperluan edukasi," ujarnya.

Sebagai informasi, Acer juga baru saja memperkenalkan lini terbarunya untuk Chromebook, yakni Chromebook 14. Notebook ini hadir dengan bodi yang dibalut metal 100 persen.

Keunggulan lain dari produk ini adalah kemampuan baterai yang mampu bertahan hingga 12 jam dalam sekali pengisian daya. Perangkat ini juga dipersenjatai Intel Celeron dual-core prosesor N3060 dan RAM 2GB.

(Dam/Ysl)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya