Liputan6.com, Jakarta - Selain meretas situs web Telkomsel, hacker anonim juga mengungkapkan kekesalannya atas tarif internet Telkomsel yang dianggap mahal. Kekesalan tersebut disampaikan di laman situs Telkomsel pada Jumat (28/4/2017) pagi.
Namun, netizen justru mengapresiasi aksi hacker yang meretas situs web operator pelat merah tersebut. Lewat jejaring sosial Twitter, netizen mengucapkan terima kasih kepada hacker yang dianggap mewakili keluhan pengguna Telkomsel.
Lalu, apa kata Telkomsel menanggapi keluhan hacker dan penggunanya?
Advertisement
Baca Juga
Dalam keterangan resmi Telkomsel yang diterima Tekno Liputan6.com siang ini, Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas keluhan pengguna mengenai tarif kuota internet. Irawati mengatakan, ini berarti produk seluler Telkomsel digunakan oleh masyarakat luas.
"Terkait tarif, tentunya ini berkaitan dengan kualitas yang ingin kami berikan agar pelanggan dapat menikmati layanan broadband Telkomsel di mana pun mereka berada," kata Adita.
Dalam menentukan tarif Telkomsel, perusahaan merujuk pada komponen biaya jaringan, termasuk kebutuhan akses bandwidth internasional. "Untuk itu, Telkomsel menawarkan pilihan paket internet kepada pelanggan dengan berbagai pilihan harga," kata Adita menambahkan.
Ia juga memaparkan bahwa kini Telkomsel hadir di 95 wilayah populasi Indonesia dan melayani pelanggan hingga seluruh pelosok negeri, bahkan hingga perbatasan.
Menurut data Telkomsel, saat ini layanan 4G Telkomsel telah hadir di sekitar 500 ribu kota/kabupaten. Semuanya dihadirkan untuk memberikan pengalaman internet cepat bagi pelanggannya.
"Telkomsel kini memiliki 169 juta pelanggan yang 50 persennya merupakan pelanggan internet 3G/4G," tutur Adita.
Dalam rilis tersebut dikatakan pula bahwa Telkomsel telah membangun sekitar 25 ribu BTS baru sepanjang 2016, di mana 92 persen merupakan BTS 3G/4G. Telkomsel tercatat memiliki total 137 ribu BTS dengan komposisi BTS 3G/4G sebesar 61 persen.
"Semua ini kami tujukan untuk bisa membantu masyarakat memperoleh akses telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia," ujar Adita menutup pernyataannya.
(Tin/Cas)