Liputan6.com, Jakarta - Melalui kemitraan dengan GlobalFoundries dan Samsung, IBM Research menggarap transistor untuk chip semikonduktor berukuran 5 nanometer. Pencapaian ini sangat patut diapresiasi, meski versi komersial dari chip ini belum akan tersedia dalam waktu dekat.
Para peneliti yang terlibat di proyek tersebut mengatakan pencapaian ini seharusnya memungkinkan industri chip yang bernilai US$ 330 miliar ini tetap berada di jalur Hukum Moore, yang memprediksi bahwa jumlah transistor pada sebuah chip akan berlipat ganda setiap beberapa tahun.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Venture Beat, Senin (5/6/2017), IBM mempresentasikan rincian penelitiannya pada konferensi 2017 Symposia on VLSI Technology and Circuits di Kyoto, Jepang.
Pengembangan proyek ini berlangsung kurang dari dua tahun sejak peneliti IBM membuat simpul uji chip 7 nanometer dengan 20 miliar transistor. Sebuah nanometer berarti sepersejuta meter, dan sebuah perangkat 5 nanometer setara dengan beberapa atom tebal saja.
Saat ini, chip semikonduktor paling maju menggunakan proses FinFET dengan sirkuit selebar 10 nanometer. Perusahaan seperti Intel dapat membangun chip dengan 10 atau 15 miliar transistor menggunakan proses itu.
"Performa sebuah chip 5 nanometer sekitar 40 persen lebih cepat dan 75 persen lebih hemat daya daripada chip 10 nanometer," kata Mukesh Khare, wakil presiden riset teknologi semikonduktor di IBM Research, dalam sebuah wawancara dengan Venture Beat.Â
(Why/Isk)