Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan antara dua robot raksasa mungkin kerap dianggap hanya bagian dari kisah sains fiksi atau dalam cerita anime saja. Namun bagi dua perusahaan robotika asal Amerika Serikat dan Jepang, pertarungan robot raksasa merupakan hal serius dan siap digelar.
Adalah perusahaan rintisan asal Amerika Serikat, Megabots Inc., yang menantang perusahaan asal Jepang bernama Suidobashi Heavy Industries. Sekadar diketahui, tantangan itu sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, tapi baru dapat dilakukan sekarang.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Asian Crush, Selasa (5/9/2017), pertarungan ini rencananya akan diselenggarakan pada September 2017. Sayangnya, sampai saat ini belum terungkap lokasi pertarungan robot dari dua negara ini.
Kendati demikian, kedua pihak disebut telah siap melakukan pertarungan. Bahkan menurut laporan, MegaBots telah mengirimkan robotnya untuk menjalani pertarungan.
Untuk pertarungan ini, MegaBots sudah menyiapkan sebuah robot MK3 yang mampu bertarung bernama Eagle Prime. Robot ini memiliki berat 12 ton, tinggi 4 meter, dan didukung mesin Corvette berkekuatan 430 tenaga kuda. Robot ini membutuhkan dua pilot manusia.
Robot ini dipersenjatai dengan meriam pneumatik yang dapat menembakkan bola cat. Perusahaan mengklaim, kekuatan robot ini juga sangat luar biasa dan dibekali semacam cakar raksasa yang dapat menghancurkan baja.
Sementara robot Suidobashi Heavy Industries bernama Kuratas. Robot yang mengambil nama penciptanya, Kogoro Kurata, ini sudah dikembangkan sekitar lima tahun lalu. Namun berbeda dari MegaBots, tak ada informasi detail mengenai kemampuan robot ini.
Tantangan dimulai 2015
Sebagai informasi, tantangan ini pertama kali diajukan oleh MegaBots Inc. pada 2015. Melalui sebuah video yang diunggah di YouTube, co-founder MegaBots Matt Oehrlein menantang pihak Suidobashi.
"Suidobashi, kalian punya robot raksasa, kami punya robot raksasa. Kalian tahu apa yang akan selanjutnya terjadi. Kami menantang kalian bertarung," tuturnya.
Tantangan itu pun segera disambut oleh pihak Suidobashi. Mereka menyebut robot raksasa merupakan budaya Jepang dan tak membiarkan negara lain muncul sebagai pemenang.
"Kami tak bisa membiarkan negara lain memenangkan soal ini (robot raksasa). Robot raksasa merupakan budaya Jepang. Karena itu, kami akan bertarung," ujar pihak Suidobashi.
Sebenarnya, pertarungan ini akan rencananya akan dilakukan pada tahun lalu. Namun ternyata baru tahun ini pertarungan robot raksasa ini dapat digelar.
(Dam/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement