Tumblr Penuh Konten Porno, Menkominfo: Jangan Salahin Saya Kalau Blokir

Menkominfo Rudiantara mengatakan, Tumblr penuh dengan konten asusila, sehingga ia meminta agar orang tidak menyalahkannya jika melakukan pemblokiran.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Mar 2018, 18:59 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 18:59 WIB
Menkominfo
Menkominfo Rudiantara (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendesak Tumblr untuk segera mengikuti peraturan Indonesia, yakni membersihkan konten pornografi pada laman dan aplikasinya.

"Di Tumblr banyak konten asusila, kami sudah peringatkan agar dibersihkan, tetapi tidak dilakukan. Makanya sama teman-teman (di Ditjen Aptika) diblok, kalau Tumblr sudah dibersikan ya dibuka lagi. Kalau sekarang, enak aja ngotorin Indonesia (dengan konten negatif)," tutur Rudiantara saat ditemui media di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Rudiantara mengungkapkan, meskipun pengguna Tumblr bisa mem-filter unggahan, tetapi pihak Tumblr tidak langsung menghapusnya. Oleh karenanya, Kemkominfo bersikeras memblokir Tumblr.

"Saya mohon dukungan (Tumblr dan layanan OTT lain untuk membersihkan konten-konten negatif di platfom-nya), mau diblok atau dibiarkan, tetapi jangan salahkan saya dan teman-teman Kemkominfo kalau ngeblok," ujar Rudiantara.

Rudiantara lebih lanjut menjelaskan, pihaknya memiliki rincian data layanan over the top (OTT) mana yang patuh pada peraturan pemerintah dan mana yang enggan kooperatif.

"Kami punya catatan, siapa yang kooperatif dan tidak kooperatif," tuturnya sembari menunjukkan data.

Data yang Belum Kooperatif

Astra Resmi Suntik Go-Jek Rp 2 Triliun
Menkominfo Rudiantara memberikan sambutan saat penandatangan kerja sama kerja sama antara Astra dan Go-Jek di Jakarta, Senin (12/2). Astra menginvestasikan dana 150 juta dolar AS atau Rp 2 triliun di perusahaan berbasis online, Go-Jek. (Liputan6.com)

Dia memaparkan, berdasarkan data yang dimiliki, Facebook dan Instagram, Twitter, serta Google dan YouTube masih menyisakan konten-konten negatif yang belum dihapus.

"Kami bicara baik-baik agar mereka take down konten negatif, tetapi mereka kadang berkelitnya ini harus dibawa ke pengadilan dulu kalau di Amerika Serikat. Saya katakan, 'kalian bisnis di Indonesia tetapi pengadilan di Amerika Serikat, enak aja'," katanya.

Sekadar informasi, berdasarkan data yang dimiliki Kemkominfo, dibandingkan 2016, penyedia layanan OTT sudah lebih banyak menghapus konten-konten negatif di platform-nya.

"2017 membaik, dari 806 laporan yang belum ditangani 277, tingkat outstanding-nya menjadi 34 persen. (Mendekati 0 artinya semakin baik penanganan konten negatifnya). Sementara, pada 2016, outstanding-nya 50 persen, itu Facebook," katanya.

 

Google dkk Belum Kooperatif

G-Bike
Sepeda Google, G-Bike (Foto: Business Insider Singapore)

Sementara untuk Twitter, dari laporan 525 ribu laporan konten negatif, jumlah yang belum ditangani sekitar 238 konten, dengan persentase 0,28 persen. Menurut Menkominfo, hal ini sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Begitu juga dengan Telegram yang sudah dinilai cukup baik bekerja sama dengan pemerintah lantaran mau men-take down semua konten negatif yang dilaporkan.

"Untuk platform MeTube, Live.me, Bigo, BBM, Line itu semuanya sudah CS (patuh dengan pemerintah), yang belum (Facebook, Twitter, Google dan YouTube), mau diapain kalau nggak kooperatif?," pungkasnya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya