Liputan6.com, Jakarta - Kepemimpinan John Chen di BlackBerry selama beberapa tahun ini dinilai memberikan efek baik bagi pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, BlackBerry pun memperpanjang kontrak Chen hingga 2023.
Dilansir Phone Arena, Senin (19/3/2018), dengan demikian Chen akan melanjutkan kepemimpinannya di BlackBery hingga November 2023. Gaji pokok Chen juga akan tetap sama dengan insentif tunai jangka pendek yang diterimanya.
Advertisement
Baca Juga
"Dewan Direksi BlackBerry memiliki kepercayaan besar terhadap John Chen. John merancang perputaran yang sukses dan membuat perusahaan kembali ke posisinya untuk menerapkan kekuatan dan asetnya kepada Enterprise of Things, sebuah kategori yang muncul dengan potensi besar," kata Lead Director BlackBerry, Prem Watsa.
Chen ditunjuk menjadi CEO BlackBerry pada 2013, menggantikan Thorsten Heins. Di awal kepemimpinannya, Chen masih mendorong BlackBerry di pasar smartphone, sampai akhirnya rencana itu dinilai tidak lagi menguntungkan secara finansial.
Chen akhirnya mengambil langkah cemerlang dan melisensikan nama BlackBerry untuk beberapa perusahaan termasuk TCL dan BB Merah Putih.
Langkah ini membuat perusahaan asal Kanada itu bisa beralih dari bisnis manufaktur hardware, sehingga lebih fokus pada software keamanan.
BlackBerry Rilis Software Pemindai untuk Kendaraan, Jarvis
Salah satu software keamanan BlackBerry adalah Jarvis. Software ini diumumkan dalam pameran otomotif North American International Automotive Show (NAIAS) di Detroit, Amerika Serikat (AS), pada Januari 2018.
Jarvis yang dikembangkan melalui teknologi keamanan siber BlackBerry, merupakan solusi pemindaian kode biner statis berbasis cloud dan dapat mengidentifikasi kerentanan pada software yang dipakai di dalam mobil. Jarvis memindai dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dalam hitungan menit.
Chen mengatakan, Jarvis merupakan produk terobosan terbaru bagi produsen otomotif. Berkat Jarvis, produsen otomotif bisa memprediksi dan memperbaiki kerentanan pada kendaraan terhubung dan otonom. Selain itu, produsen keamanan pun berada satu langkah di depan terkait segala kemungkinan adanya tindak kriminal.
Advertisement
BlackBerry KeyOne Limited Edition Black
Adapun di pasar smartphone, perangkat dengan merek BlackBerry masih tetap bertahan. Pemegang lisensi smartphone BlackBerry di Indonesa, PT BB Merah Putih, misalnya, merilis BlackBerry KeyOne Limited Edition Black, pada November 2017.
BlackBerry KeyOne Limited Edition Black merupakan smartphone Android pertama BlackBerry yang menggunakan keyboard QWERTY untuk konsumen di Indonesia. Chief Operating Officer (COO) PT BB Merah Putih, Sukaca Purwokardjono, optimistis smartphone terbaru ini akan diterima oleh masyarakat Indonesia.
"Untuk KeyOne ini, kami sangat yakin (diterima pasar) karena ada banyak keunggulannya. Smartphone ini punya banyak perbedaan yang membuatnya lebih unggul (dibanding produk lain)," tutur pria yang akrab disapa Koco tersebut.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: