DeepBrain Chain, Solusi Kecerdasan Buatan Berbasis Blockchain

DeepBrain Chain diklaim sebagai pionir platform komputerisasi kecerdasan buatan berbasis teknologi Blockchain.

oleh Jeko I. R. diperbarui 26 Jun 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 15:00 WIB
DeepBrain Chain
DeepBrain Chain

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, ranah teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) bergerak dengan masif.

Pertumbuhan ini membutuhkan ukuran data untuk pembelajaran mesin agar dapat menempatkan biaya sumber daya komputasi di luar jangkauan, khusus bagi perusahaaan kecil dan menengah.

Namun demikian, sistem aritmatika kecerdasan buatan saat ini tidak merata. Tak cuma itu, perlindungan privasi data juga mengalami hal yang sama.

Karenanya, diciptakan solusi kecerdasan buatan berbasis Blockchain dalam inovasi yang bernama "DeepBrain Chain" (DBC).

DeepBrain Chain sendiri adalah pionir platform komputerisasi kecerdasan buatan berbasis teknologi Blockchain.

Solusi hadir untuk menjawab sejumlah kendala industri saat ini, antara lain masalah kekuatan artimatika kecerdasan buatan yang tidak merata, optimalisasi kekuatan artimatika kecerdasan buatan, dan perlindungan privasi data.

Ketua penasehat kecerdasan buatan DeepBrain Chain, Jiang HongQuan yang juga sebagai Direktur Bosch Mitra Ventura Grup Jerman menyampaikan,“Jika dilihat dari segi keunggulan kompetitif, cloud computering terpusat tradisional untuk multi-penyewa, tidak memiliki visibilitas, dan tidak cocok untuk jaringan dan penyedia layanan."

"Ketergantungan akan membawa banyak masalah dalam hal privasi dan keamanan, DeepBrain Chain dalam memecahkan permasalahan ini dapat memberikan perusahaan kecerdasan buatan dukungan maksimal dengan harga terendah," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Tekno Liputan6.com pada Selasa (26/6/2018).

Ketua Penasihat Kecerdasan Buatan

Ilustrasi Kecerdasan Buatan, Robot
Ilustrasi Kecerdasan Buatan, Robot

HongQuan sendiri menjabat sebagai ketua penasihat kecerdasan buatan DeepBrain Chain sejak 23 Juni 2018.

Sebelum bergabung dengan Bosch Grup, Bapak Dr. Jiang HongQuan adalah seorang ilmuwan peneliti di Institut Fraunhofer fakultas Reliability and Micro-Integration di Berlin, Jerman.

"Suatu kehormatan mendapatkan kesempatan untuk melihat dan berpartisipasi dalam kesuksesan model bisnis yang belum pernah ada sebelumnya,” tandasnya.

Dikabarkan bahwa DeepBrain Chain pada tanggal 12 Juli 2018 bertempat di Bosch Innovation Center di Stuttgart, Jerman; Bersamaan dengan Bosch Grop akan menjadi tuan rumah pertemuan teknologi.

Pada saat itu, akan hadir perusahaan mobil yang terkenal dari Eropa, perusahaan tanpa sopir, dan universitas ternama yang melakukan penelitian tentang kecerdasan buatan.

Mereka juga akan proyek pelatihan kecerdasan buatan secara langsung dari jaringan uji-coba DeepBrain Chain.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya