Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Tokopedia resmi menginjak usia sembilan tahun. Selama itu, startup dengan predikat unicorn ini nyatanya berhasil mencatat sejumlah capaian penting.
Bersamaan dengan ulang tahun ini, Tokopedia turut merefleksikan langkahnya untuk membantu masyarakat Indonesia beralih ke bisnis digital.
Lewat Tokopedia sebagai platform marketplace, perintis usaha tidak perlu memiliki modal besar untuk memulai bisnisnya.
Advertisement
Berkat Tokopedia, semua orang dapat membuka bisnis tanpa harus memiliki toko fisik. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, Rabu (29/8/2018), 89 persen penjual di Tokopedia tidak memiliki toko fisik.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Tokopedia juga membantu penjual mendapatkan akses ke modal usaha melalui program bantuan pinjaman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ada 51 persen penjual yang dilaporkan telah mengalami peningkatan penjual karena program ini.
Untuk konsumen, layanan Tokopedia kian mudah karena turut menawarkan beragam produk digital. Melalui layanan yang tersedia, konsumen dapat membayar PPB, BPJS, pemesanan tiket kereta api atau pesawat, termasuk zakat.
Hingga saat ini, Tokopedia telah menjangkau 93 persen kecamatan di Indonesia. Capaian ini terbilang sangat signifikan untuk menunjang misi Tokopedia melakukan pemerataan ekonomi secara digital.
Pengalaman berbelanja juga menjadi lebih mudah dan singkat. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan barang melalui metode layanan instant courier kurang dari satu jam.
Jarak pengiriman barang dari awal hingga sekarang melalui Tokopedia mencapai lebih dari 100.000.000 km atau setara dengan lebih dari 11 ribu kali jarak antara Sabang hingga Merauke.
Kini, ada lebih dari 100 juta pilihan produk yang siap dibeli di Tokopedia dengan harga terbaik dan transparan.
Alibaba Suntik Rp 14,7 Triliun ke Tokopedia
Tokopedia sendiri baru saja mengantongi modal baru dari raksasa e-Commerce Asia, Alibaba. Tak tanggung-tanggung, investasi berjumlah sangat besar, yakni US$ 1,1 miliar, atau sekitar Rp 14,7 triliun.
Diungkap CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, investasi Alibaba bersifat investasi murni dan tidak mengakuisisi Tokopedia. Dengan begitu, Alibaba pun akan menjadi pemegang saham minoritas bagi Tokopedia.
"Pemodalan lebih dari Rp 14 triliun akan dipimpin oleh Alibaba Group. Mereka juga akan menjadi pemegang saham minoritas kami," kata William saat membuka acara ulang tahun ke-8 Tokopedia di Jakarta.
"Kami selalu menganggap Alibaba merupakan guru dan role model bagi kami. Karenanya, hari ini kami menyambut baik Alibaba sebagai salah satu pemegang saham di Tokopedia dan kami percaya kemitraan ini akan mempercepat terwujudnya misi dalam menggerakkan pemerataan ekonomi secara digital,” tambahnya.
"Alibaba Group dan Tokopedia memiliki kesamaan visi dalam membantu UMKM dalam kesuksesan usahanya dan kami sangat senang dapat bekerja sama bersama Tokopedia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia," jelas Daniel Zhang, CEO Alibaba Group.
Advertisement
Pendanaan Tokopedia
Sebelumnya, rumor menyebut justru JD.com yang akan mengucurkan dana untuk Tokopedia secara mayoritas belum lama ini. Informasi tersebut sudah lebih dulu beredar sejak Mei 2017.
Selain JD.com, Alibaba sebelumnya memang sudah tertarik untuk meminang Tokopedia. Cuma waktu itu, tawaran Alibaba hanya mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 6,6 triliun. Kabar ini pun perlahan tenggelam karena Tokopedia memilih bungkam.
Untuk diketahui, Alibaba bisa dibilang sebagai e-Commerce yang paling mendominasi di Negeri Tirai Bambu. Mereka bahkan mulai ekspansi ke Tanah Air dengan mengakuisisi Lazada, yang notabene menjadi salah satu pemain besar di industri e-Commerce lokal.
Tokopedia pun sama, ia menjadi salah satu pemain e-Commerce besar yang patut diperhitungkan, dan masuk ke dalam daftar unicorn startup di Asia Tenggara.
Jadi, masuk akal jika Alibaba mengucurkan dana besar untuk Tokopedia, mengingat kiprahnya sangat berpengaruh di pasar e-Commerce Indonesia.
Untuk kilas balik, pendanaan Tokopedia terakhir kali didapat pada 2014. Diketahui, investasi dikucurkan langsung dari Softbank Japan dan Sequoia Capital dengan nilai US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: