Jelang Pemilu Banyak Hoaks di WhatsApp, Begini Cara Melaporkannya

Menjelang pemilihan umum (pemilu), banyak misinformasi seperti hoaks atau berita palsu pertebaran di layanan pesan instan, terutama WhatApp.

oleh Iskandar diperbarui 04 Apr 2019, 15:32 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 15:32 WIB
Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak
Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pemilihan umum (pemilu), banyak misinformasi atau berita menyesatkan seperti hoaks atau berita palsu pertebaran di layanan pesan instan, terutama WhatApp.

Untuk meminimalisir hal tersebut WhatsApp dan pemeriksa fakta pihak ketiga, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), meluncurkan saluran telepon yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan misinformasi.

Laporan ini akan membantu membangun arsip data Mafindo tentang penyebaran misinformasi selama periode pemilu dan juga membantu jurnalis sehingga mereka dapat mempublikasikan informasi faktual untuk masyarakat Indonesia.

Masyarakat dapat mengirimkan teks, foto, video, atau audio yang memiliki potensi misinformasi kepada Mafindo di nomor +62 855-7467-6701. Pesan-pesan ini akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan tidak dapat terlihat oleh WhatsApp.

Presidium Mafindo Harry Sufehmi mengatakan, misinformasi merupakan tantangan yang membutuhkan kerjasama kuat untuk menanggulanginya.

"Kami meminta seluruh pengguna WhatsApp untuk melaporkan hoaks ke nomor +62 855-7467-6701, sehingga kami dapat melakukan verifikasi dan menambahkannya ke arsip pendataan kami,” tuturnya melalui keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (4/4/2019).

 

Gandeng ICT Watch

KPU Terus Sosialisasikan Pemilu 2019
Petugas membersihkan papan sosialisasi Pemilu 2019 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (3/4). KPU terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihanya pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

WhatsApp bekerja sama dengan Mafindo untuk memberikan solusi bisnis yang memampukan mereka untuk menerima pesan dalam jumlah besar.

WhatsApp juga mengumumkan kemitraannya dengan ICT Watch untuk mendukung edukasi tentang misinformasi melalui program pelatihan Literasi Digital di 10 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta dan bekerja sama dengan komunitas kreatif untuk mengembangkan stiker-stiker unik yang menyuarakan tentang misinformasi di WhatsApp.

Tantangan dari misinformasi yang viral membutuhkan kolaborasi antara perusahaan teknologi dan masyarakat.

Upaya ini akan berkontribusi untuk menjaga keamanan selama pemilihan umum dengan memastikan bahwa misinformasi tidak akan terdistribusi.

 

 

Tanggapan WhatsApp

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Pihak WhatsApp mengatakan peduli terhadap keamanan pemilu di Indonesia dan mengaku senang dapat bekerja sama dengan Mafindo dan ICT Watch untuk membantu mereka mempelajari dan memberantas misinformasi.

"Kami mendorong para pengguna untuk berpartisipasi dalam upaya menanggulangi hoaks, baik sebelum maupun sesudah pemilu. Hal ini dibangun atas komitmen WhatsApp, termasuk upaya kami mengurangi jumlah pesan yang dapat diteruskan hingga maksimal lima kali, yang ternyata dapat mengurangi 25 persen distribusi pesan terusan di WhatsApp,” ujarnya

Sementara Program Coordinator ICT Watch Indriyanto Banyumurti mengatakan, “Kami menyambut komitmen WhatsApp untuk tidak hanya mengatasi misinformasi menjelang pemilu, tetapi juga menyelenggarakan program pelatihan dan interaksi kreatif melalui stiker untuk membantu masyarakat Indonesia dalam jangka panjang.”

Kemitraan ini dibangun berdasarkan komitmen yang telah dibuat WhatsApp menjelang pemilu, termasuk kampanye untuk membangun kesadaran publik yang diluncurkan bulan lalu melalui iklan di radio, media online, dan di fasilitas umum untuk membantu orang mengidentifikasi serta menghentikan penyebaran rumor berbahaya.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya