Amazon dan Microsoft Bersaing Pikat Hati Pentagon

Amazon melalui anak usahanya, Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Corp terpilih melanjutkan kompetisi penyedia layanan cloud computing untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS).

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Apr 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 16:30 WIB
AWS
Suasana ajang AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Amazon.com melalaui anak usahanya, Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Corp terpilih melanjutkan kompetisi penyedia layanan cloud computing untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS). Kontrak ini kemungkinan besar bernilai sekira USD 10 miliar.

Dilansir Reuters, Jumat (12/4/201), terpilihnya Amazon dan Microsoft membuat Oracle Corp dan IBM Group keluar dari kompetisi untuk kontrak Joint Enterprise Defense Infrastructure Cloud (JEDI) Kementerian Pertahanan.

Kontrak ini merupakan bagian dari modernisasi sistem Teknologi Infomat (TI) Pentagon.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa AWS dan Microsoft merupakan perusahaan yang memenuhi persyaratan minimum yang diuraikan dalam Request for Proposals," ungkap juru bicara Pentagon, Elissa Smith, dalam pernyataan resmi.

Kontrak sebagai penyedia cloud computing Pentagon tersebut akan bernilai sekira USD 10 miliar dalam jangka waktu 10 tahun.

Menurut sejumlah eksekutif industri, AWS, IBM, Microsoft, dan Oracle, dipertimbangkan sebagai calon terdepan untuk kontrak tersebut.

AWS sebelumnya hanya satu-satunya perusahaan yang disetujui oleh pemerintah untuk menangani data rahasia top dan rahasia.

Keputusan terkait pemenang yang lolos, kemungkinan akan diumumkan pada pertengahan Juli.

Hal ini terutama disebabkan ukuran dan kompleksitas perjanjian, potensi protes litigasi, dan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Menurut Smith, penyelidikan menentukan bahwa tidak ada konflik kepentingan yang memengaruhi proses kesepakatan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Amazon Siapkan Earphone Sebagai Penantang Apple AirPods

AWS
Amazon Web Services (AWS) baru saja resmi mengumumkan akan membuka region infrakstruktur di Indonesia. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Di luar dari kontrak dengan Pentagon, Amazon dilaporkan sedang menyiapkan produk earphone nirkabel yang terintegrasi dengan asisten virtual Alexa. Menurut laporan Bloomberg, earphone ini akan menjadi pesaing AirPods besutan Apple.

Dikutip dari The Verge, model earphone yang dirilis Amazon ini sebenarnya tidak banyak berbeda dari produk serupa lainnya. Namun, Amazon menyebut akan lebih fokus ke kualitas audio sebagai faktor pembeda dari kompetitor.

Nantinya, pengguna dapat mengakses Alexa melalui perintah suara langsung dari earphone. Jadi, mereka dapat memintanya memutar musik, memesan produk di Amazon, hingga membuat catatan.

Sama seperti speaker Amazon Echo, pengguna cukup memanggil 'Alexa' untuk mengaktifkan fitur perintah suara. Sayangnya, earphone ini tidak mendukung jaringan LTE, sehingga perlu terhubung dengan smartphone agar dapat mengakses Alexa.

Laporan juga menyebutkan, earphone ini memiliki fungsi dan fitur yang sama dengan perangkat lain kebanyakan.

Sejauh ini, belum dapat dipastikan kapan Amazaon akan merilis earphone tersebut dan harga jualnya.

Kendati demikian, ada kemungkinan earphone ini dibanderol dengan harga lebih terjangkau dengan kualitas bagus. Hal ini karena produk tersebut ditujukan langsung sebagai kompetitor AirPods.

(Din/Jek)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya