Survei Babe: Orang Indonesia Lebih Melek Politik Selama Pemilu 2019

Banyak warganet berbondong-bondong melakukan interaksi terhadap konten terkait tata cara memilih.

oleh Iskandar diperbarui 09 Mei 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2019, 04:00 WIB
Pamer Jari Bertinta Usai Mencoblos di Pemilu 2019
Kolase foto warga saat menunjukkan jari bertinta usai menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (17/4). Pemilu 2019 digelar serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang pemilihan umum (pemilu) 2019, informasi bohong alias hoaks yang bercampur dengan berita asli memberikan bias yang luar biasa untuk calon pemilih.

Bombardir informasi yang terjadi di masyarakat secara signifikan memberikan sumbangan yang cukup besar dibandingkan pemilu lima tahun lalu. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI Wiranto mengatakan partisipasi dalam pemilu 2019 mencapai 80,9 persen, melampaui target Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Persentasenya bahkan jauh lebih tinggi dari Pemilu 2014 (69,58 persen) dan Pemilu 2009 (71,17 persen). Orang-orang Indonesia dan media memainkan peran besar selama periode pemilu, terutama dalam menyediakan dan berbagi informasi yang menyebar cepat ke seluruh Tanah Air.

Namun, terlepas dari niat mulia, miskomunikasi dan sumber yang disalahartikan cenderung menyebar seperti api. Memperhatikan masalah yang muncul selama periode ini, BaBe memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi penyebaran informasi di seluruh Indonesia.

Sebagai sumber berita tepercaya, aplikasi berita BaBe mengklaim memberikan informasi akurat dan kredibel melalui kanal khusus bernama "BaBe Ungkap Fakta" yang bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya orang Indonesia dalam kemitraan dengan otoritas pemeriksa fakta terkemuka.

"Sebagai sumber berita tepercaya, kami berkomitmen untuk menyediakan berita yang andal dan akurat kepada orang Indonesia, terutama selama pemilu di mana sejumlah besar informasi dibagikan dengan begitu cepat," kata Shelly Tantri, Kepala Pengembang Bisnis BaBe melalui keterangannya, Kamis (9/5/2019).

Selama periode pemilihan, Shelly mengungkap, BaBe melihat lebih dari 20 juta interaksi pengguna selama periode Maret-April, dengan banyak warganet berbondong-bondong melakukan interaksi terhadap konten terkait "Tata Cara Memilih". 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

7 Juta Interaksi Terkait Berita Pemilu

Dok: BaBe
Dok: BaBe

Konten-konten tersebut juga dibagikan lebih dari 260.000 kali. Belum lagi pada hari pemungutan suara yang diadakan pada 17 April 2019, BaBe mencatat ada sekitar 7 juta interaksi terkait semua berita yang berhubungan dengan tata cara memilih dan bagaimana berpartisipasi dalam pemilu.

Kanal 'BaBe Ungkap Fakta' juga mencatat tonggak pentingnya selama periode Maret-April, di mana berita yang ada di kanal tersebut dikonsumsi lebih dari 3 juta kali di berbagai kategori seperti: politik, berita internasional, berita nasional, dan kesehatan.

Pada kategori tersebut peredaran berita bohong terbanyak dalam 1 bulan terakhir dan diulas faktanya oleh para mitra yang tergabung dalam BaBe Ungkap Fakta.

Sepanjang Maret 2019, BaBe mengidentifikasi dan berhasil menghapus banyak konten negatif dalam berita politik, berita internasional, kategori berita nasional.

(Isk/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya