Gojek Siap Mengaspal di Malaysia dan Filipina Tahun Depan

Gojek melanjutkan ekspansinya ke pasar di luar Indonesia. Pada tahun depan, Gojek siap mengaspal di Malaysia dan Filipina.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Nov 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 08:00 WIB
Co-CEO Gojek Indonesia Andre Soelistyo (kiri) dan Kevin Aluwi (kanan)
Co-CEO Gojek Indonesia Andre Soelistyo (kiri) dan Kevin Aluwi (kanan) menyampaikan strategi Gojek di masa depan di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Gojek melanjutkan ekspansinya ke pasar di luar Indonesia. Pada tahun depan, Gojek siap mengaspal di Malaysia dan Filipina.

Sebelumnya Gojek telah berekpansi ke Vietnam pada September 2018, Singapura pada November 2018, dan Thailand pada Februari 2019.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo saat ditemui di konferensi pers 9 Tahun Gojek di Jakarta, Sabtu (2/11/2019) mengatakan, "Tahun depan Gojek akan ekspansi lagi ke dua negara, yakni Malaysia dan Filipina."

Andre menuturkan, Gojek kini tengah melakukan sejumlah persiapan untuk memasuki pasar di kedua negara tersebut.

"Khusus di Filipina, Gojek sudah memiliki layanan pembayaran, tetapi belum ada layanan (transportasi Gojek) di sana," tutur Andre.

Gojek, kata Andre, memang mencadangkan biaya sebesar USD 500 juta untuk ekspansi ke luar negeri. Dia menyebut, dana itu sejauh ini masih memadai, tetapi ia belum mengetahui berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk investasi di negara baru.

Mengutip data internal perusahaan, Gojek mengklaim telah memiliki 4,3 juta pelanggan di Vietnam, 2 juta pelanggan di Thailand, dan 800 ribu pelanggan di Singapura.

 

Bawa Layanan Gojek di Indonesia ke Pasar Luar Negeri

Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Lebih lanjut, nantinya Gojek akan membawa sejumlah layanan yang sudah ada di Indonesia. Bahkan, hal itu disebut sudah jadi mimpi Gojek sejak dahulu.

"Mimpi kami, layanan yang ada di Indonesia bisa dibuka di negara lain dengan cepat, tapi tergantung dengan pemimpin di negara-negara tersebut yang memilih karena tidak semua layanan Indonesia cocok di negara tersebut. Kami mencoba untuk me-localize. Mudah-mudahan tahun depan bisa," ujar Andre memberi penjelasan.

Untuk pasar Singapura, layanan Gojek yang ada akan difokuskan pada transportasi, mengingat mobilitas adalah hal yang penting di Singapura.

Gojek juga meyakini solusi untuk permasalahan di Indonesia bisa dibawa untuk menyelesaikan permasalahan di negara-negara berkembang lainnya, terutama di Asia Tenggara.

"Masih banyak kesempatan untuk membantu UMKM karena platform kami cocok untuk negara-negara berkembang lainnya," ujar dia

Andre menjelaskan, saat ini nilai transaksi Gojek di luar negeri sebesar USD 1,5 miliar dalam satu tahun.

Sebagai gambaran, bisnis regional menyumbang 20 persen terhadap pertumbuhan Gojek. Sementara mayoritas kontribusi masih berasal dari bisnis Gojek di Indonesia.

Namun ke depannya, menurut Andre, paling lama sekitar lima tahun dari sekarang separuh pertumbuhan Gojek akan disumbang dari bisnisnya di luar negeri.

(Tin/Why)

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya