Kamera Samsung Galaxy A71: Kelas Menengah Rasa Flagship

Kamera Samsung Galaxy A71 mendapat pembaruan lunak, sehingga performanya mengalami peningkatan.

oleh M Hidayat diperbarui 27 Agu 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 08:00 WIB
Samsung Galaxy A71 Edisi Baru dengan Warna Haze Crush Silver
Samsung Galaxy A71 Edisi Baru dengan Warna Haze Crush Silver. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy A71 merupakan ponsel kelas menengah yang dirilis pada awal tahun ini. Ponsel ini mendapat sambutan positif dari pasar. Kala itu perusahaan mengklaim stok pre-order untuk ponsel tersebut ludes dalam waktu empat hari saja.

Selepas paruh pertama 2020, tepatnya pada pekan keempat bulan Juli, perusahaan kembali menghadirkan ponsel tersebut ke pasaran dengan warna baru, yakni Haze Crush Silver.

Namun, warna bukan satu-satunya hal baru yang diharapkan dapat menjadi magnet yang akan memikat pasar. Sektor kamera pada ponsel ini juga mendapat peningkatan berkat pembaruan perangkat lunak.

Sekitar dua pekan lebih satu unit Samsung Galaxy A71 ada di tangan saya. Berhubung sebelumnya tim saya telah menerbitkan satu artikel review tentang ponsel ini, maka di artikel ini saya akan membahas aspek kamera saja, selaras dengan pembaruan perangkat lunak yang telah perusahaan gulirkan. Yuk, simak artikelnya berikut ini.

Fitur Kamera di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Konfigurasi kamera belakang Samsung Galaxy A71 terdiri dari empat lensa yang berderet membentuk huruf L, ditemani satu lampu kilat untuk menunjang pengambilan foto di dalam ruangan atau kondisi minim cahaya. Keempat lensa itu berturut-turut beresolusi 64MP, 12MP, 5MP, dan 5MP, dengan bukaan lensa masing-masing F1.8 , F2.2 , F2.2, dan F2.4.

Tiga foto di bawah ini berturut-turut diambil dengan kamera 64MP, normal (12MP), dan wide angle (5MP).

Jepretan Kamera 64MP di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jepretan Kamera Biasa di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jepretan Kamera Wide Angle di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Warna dan detail pada foto pertama di atas terlihat lebih tegas dan kaya ketimbang foto kedua, terutama pada objek pohon dan langit. Lalu pada foto ketiga dapat kita lihat bahwa lensa selebar 123 derajat mampu menangkap lebih banyak objek dalam satu bingkai. Menurut perusahaan, sudut selebar ini setara dengan jangkauan penglihatan manusia. 

Sebagai tambahan, tiga foto di bawah ini berturut-turut diambil dengan lensa normal, wide angle, dan lensa normal dengan pembesaran. 

Jepretan Kamera Normal di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jepretan Kamera Wide Angle di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jepretan Kamera dengan Zoom di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Untuk pembesaran, seperti yang kita lihat pada foto terakhir, Samsung Galaxy A71 mendukung pembesaran digital hingga 8X. Menurut pengalaman kami, hasil foto dengan setelan pembesaran hingga 4X masih dapat ditoleransi dan cukup untuk sekadar diunggah ke media sosial. Namun ketika pembesaran disetel maksimal hingga 8X, hasilnya tampak agak pecah. 

Hasil Jepretan Kamera 64 MP, Makro, dan Cropping

Foto di bawah ini dipotret dengan lensa 64MP. Kinerja lensa ini rasanya bisa disebut tanpa cela sebab ia mampu memproduksi foto dengan detail dan warna nyaris mendekati aslinya.

Hal yang tak kalah penting adalah peran lensa Depth yang membuat kamera mampu berfokus pada objek sekumpulan bunga berwarna kuning di tengah-tengah bingkai.

Hasil Jepretan Kamera 64MP di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sekarang, bisakah kamu mendapati perbedaan antara foto dua foto berikut ini? Sekilas mungkin orang akan mengira bahwa kedua foto di bawah dipotret dengan lensa yang sama, tetapi dengan pencahayaan berbeda. Namun, nyatanya tidak begitu.

Hasil Cropping dari Jepretan Kamera 64MP di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Hasil Jepretan Kamera Makro di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Foto bunga kuning pertama diambil dengan lensa 64MP lalu di-crop, sementara foto kedua diambil dengan lensa makro. Dalam banyak aspek, terlihat bahwa foto hasil crop jauh lebih unggul daripada foto lensa makro.

Lantas apakah foto makro memang seburuk itu? Tidak juga. Menurut pengalaman kami, performa lensa makro ponsel apa pun, terlepas dari merek, model, dan serinya, memang tidak dirancang secara maksimal, meski mungkin saja dengan teknik tertentu ia dapat unjuk gigi.

Sebagian pihak bahkan menyebut lensa makro di kamera ponsel cuma gimmick semata. Saya pribadi tidak sampai hati untuk memberi label semacam itu, tetapi memang patut diakui, saya tidak pernah menaruh ekspektasi tinggi terhadap performa lensa makro, termasuk pada ponsel flagship sekalipun.

Sebagai alternatif, alih-alih memakai lensa makro, saya lebih senang memakai lensa dengan resolusi tertinggi, lalu melakukan cropping. Sebagai tambahan, dua foto berikut ini juga diambil dengan lensa 64MP dan hasil crop dari foto yang sama.

Hasil Jepretan Kamera 64MP di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Hasil Cropping dari Jepretan Kamera 64MP di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Night Mode

Beberapa tahun belakangan kompetisi menghadirkan fitur Night Mode terbaik di ponsel semakin terasa. Mengapa tidak, fitur ini sangat berguna untuk menghasilkan foto di malam hari, di dalam ruangan, atau di kondisi lainnya dengan pencahayaan minim.

Untuk seri flagship, fitur Night Mode di ponsel Samsung bisa dibilang salah satu yang terbaik. Apakah fitur Night Mode di Galaxy A71 sebagai ponsel kelas menengah sebaik atau mendekati seri flagship?

Hasil Kamera Night Mode di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Hasil Kamera Wide Angle dan Night Mode di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Hasil Kamera Night Mode di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Hasil Kamera Wide Angle dan Night Mode di Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Foto-foto di atas dipotret dengan dua setelan: Night Mode (foto pertama dan ketiga) dan Night Mode + Wide Angle (foto kedua dan keempat).

Secara umum, Galaxy A71 dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Noise yang tampak pada foto-foto di atas juga hanya sedikit, dalam batas wajar, dan tidak mengganggu.

Hal yang paling memikat foto-foto di atas adalah cahaya lampu, yang menurut saya, berpendar dengan rapi dan natural, serta warnanya pun mendekati aslinya, meski setelan yang digunakan adalah Night Mode otomatis.

Single Take dan Pro Mode

Single Take merupakan salah satu fitur unggulan pada pembaruan perangkat lunak kamera di Galaxy A71. Ia sebelumnya cuma tersedia di seri flagship Galaxy S20.

Singkat kata, dengan menggunakan mode Singla Take, pengguna dapat mengambil foto dan video dari objek secara simultan. Mode ini juga dapat menghasilkan beberapa video sekaligus, mulai dari video original, Boomerang ala Instagram, serta Fast Forward. 

 

Tangkapan Single Take Mode di Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Pengambilan video Single Take berlangsung antara 3 hingga 10 detik dan selama itu kamu dapat memindahkan posisi bidikan. Selepas itu, secara otomatis seluruh foto dan video akan tersimpan rapi di Gallery dan di situ kamu dapat memilih, foto atau video mana yang paling kamu sukai, apakah video Boomerang ala Instagram atau lainnya. 

Selain itu, pembaruan perangkat lunak juga menghadirkan fitur Pro Mode yang memungkinkan pengguna untuk menyetel ISO, kecepatan rana (shutter speed), fokus, bukaan lensa, White Balance, hingga Exposure. Ini sangat cocok buat kamu yang sudah punya pemahaman atau belajar teknik fotografi manual.

 

AR Zone

Kamera di Galaxy A71 juga sudah mendukung AR Zone, yang pada awalnya hanya tersedia pada ponsel Samsung seri flagship. Dengan fitur ini, kamu bisa bermain-main dengan teknologi Augmented Reality untuk menghasilkan Emoji, Stickers, Doodle, dan lainnya. 

AR Zone di Kamera Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kamu dapat memotret wajahmu, lalu fitur ini akan memberikan rekomendasi penampilan kamu dalam versi AR seperti tampak di bawah ini. Kamu dapat memilih bentuk wajah, model rambut, pakaian, dan lainnya. 

AR Zone di Kamera Samsung Galaxy A71. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kesimpulan

Untuk ukuran ponsel kelas menengah, fitur kamera pada Samsung Galaxy A71 termasuk kaya. Itu terbukti dari kehadiran fitur-fitur yang biasanya ada pada seri flagship.

Pada beberapa skenario pengambilan foto, performa kamera Galaxy A71 juga mampu menunjukkan performa mengesankan.

Lalu beralih ke aspek desain, ponsel ini sebetulnya mengusung konsep desain ala ponsel flagship Samsung. Pemilihan dan material ponsel ini memunculkan kesan elegan khas ponsel premium.

Akhir kata, kombinasi keunggulan fitur kamera dan desain mampu membuat ponsel kelas menengah ini naik kelas serasa ponsel flagship.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya