Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa waktu terakhir, Twitter bereksperimen dengan fitur balasan thread.
Fitur balasan thread memungkinkan pengguna untuk membaca cuitan balasan dari sebuah utasan dengan lebih mudah, sehingga interaksi yang terjalin lebih gampang diikuti oleh para pengguna lain.
Baca Juga
Namun, Twitter memutuskan untuk menghentikan fitur balasan thread karena tanggapan pengguna atas fitur ini tidak seperti yang diharapkan.
Advertisement
"Kami bertanya dan pengguna memberitahukan kepada kami bahwa tampilan balasan thread ini tidak nyaman," kata Twitter dalam cuitan yang dipublikasikan melalui akun @TwitterSupport, dikutip dari The Verge, Sabtu (5/12/2020).
Twitter menyebut, karena alasan di atas, perusahaan memilih untuk mematikan fitur balasan thread. Twitter kini tengah mengembangkan fitur lain untuk meningkatkan interaksi di platformnya.
Dalam cuitan lanjutan, Twitter mengatakan, balasan thread membuat sebuah thread sulit dibaca dan pengguna lebih sulit bergabung dalam percakapan.
Hentikan Aplikasi Beta Twttr
Bukan hanya itu, perusahaan juga menghentikan aplikasi beta yang dinamai twttr. Aplikasi ini dirancang sebagai eksperimen, seperti halnya fitur balasan thread.
"Untuk saat ini kami menonaktifkan (twttr) sehingga kami dapat menguji coba hal baru untuk meningkatkan pengalaman percakapan di Twitter," kata Twitter, dalam cuitan lainnya.
Menurut perusahaan, orang-orang yang kini memakai twttr akan kehilangan akses. Namun Twitter tengah menjajaki berbagai langkah selanjutnya untuk menguji produk baru yang lebih sesuai.
Pada Maret 2019, Twitter menghadirkan fitur balasan thread bersama dengan twttr. Selanjutnya perusahaan menambahkan fitur ini ke aplikasi Twitter versi iOS pada Januari 2020. Twitter juga sempat merevisi tampilan fitur balasan thread di iOS maupun web pada Mei 2020.
Sayangnya perubahan yang dihadirkan Twitter tetap tidak membuat pengguna menyukainya.
Advertisement
Rilis Fitur Mirip Story
Sebelumnya, Twitter mengumumkan peluncuran global untuk fitur bernama Fleets. Fitur ini pertama kali diumumkan pada awal 2020 dan sejak saat itu, mulai diuji coba di sejumlah pasar di seluruh dunia.
Fleets sendiri merupakan unggahan yang dapat menghilang otomatis setelah dipos selama 24 jam. Fitur ini bisa dibilang mirip dengan Story milik Instagram dan Facebook ataupun Status pada WhatsApp.
Fitur ini ditempatkan pada bagian atas timeline Twitter pengguna, tepatnya di deretan gelembung mirip Stories Instagram.
Mengutip The Verge, Selasa (18/11/2020), Twitter berharap Fleets akan membantu mengurangi tekanan ketika pengguna mencuit sesuatu. Misalnya ketika mengekspresikan pendapat ataupun perasaan yang lebih santai.
Fleets mulai digulirkan sejak hari ini di Android dan iOS, kemudian fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna dalam beberapa hari mendatang.
"Melalui pengujian kami di Brasil, Italia, India, dan Korea Selatan, kami mengetahui Fleets dapat membantu orang merasa lebih nyaman bergabung dalam percakapan. Kami melihat, pengguna dengan Fleets lebih banyak berkicau di Twitter," kata Direktur Desain Twitter Joshua Harris dan Manajer Produk Twitter Sam Haveson di unggahan blog Twitter.
(Tin/Isk)