Startup Lokal Bananas Usung Konsep Quick Commerce, Apa Itu?

Bananas mengandalkan hub mikro berbasis teknologi yang disebut dark stores dalam menjalankan bisnisnya.

oleh Iskandar diperbarui 17 Mar 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 09:30 WIB
Dok: Bananas
Dok: Bananas

Liputan6.com, Jakarta - Startup asal Indonesia, Bananas, resmi meluncur dengan mengusung konsep quick commerce. Perusahaan rintisan ini menawarkan layanan yang memudahkan konsumen dalam berbelanja groceries (barang kebutuhan sehari-hari).

Quick commerce sendiri adalah metode pengiriman pesanan dalam jumlah kecil namun cepat. Bananas memungkinkan pelanggan dapat berbelanja ribuan barang kebutuhan sehari-hari secara cepat dalam hitungan menit dengan pilihan variasi produk beragam, fresh, dan harga kompetitif.

"Layanan quick commerce masih terbilang baru di Indonesia. Namun, kami melihat adanya peluang besar pada groceries market ini, mengingat besarnya populasi masyarakat Indonesia dan luasnya pasar untuk barang kebutuhan sehari-hari yang belum tergarap," kata Founder & CEO Bananas, Mario Gaw, dikutip Kamis (17/3/2022).

Ia menambahkan perusahaan ingin menciptakan pengalaman berbelanja menyenangkan bagi konsumen dan terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Startup iniĀ mengandalkan hub mikro berbasis teknologi yang disebut dark stores dalam menjalankan bisnisnya.

Dark stores ditempatkan di berbagai lokasi strategis mendekati area pemukiman yang memungkinkan perusahaan mengantar produk pesanan kepada pelanggan secara instan.

Ā 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ā 

Ā 

Raih Pendanaan Awal

Untuk diketahui, Bananas pada awal Februari 2022 mengumumkan telah mendapat pendanaan awal sebesar US$ 1 juta yang dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari SMDV, ARISE, MDI Ventures, dan beberapa angel investor lainnya.

Tidak hanya itu, Bananas juga diterima dalam Y Combinator Winter 2022, sehingga perusahaan mendapat dana tambahan sebesar US$ 500 ribu, menjadikan total pendanaan awal sebesar US$ 1,5 juta (sekitar Rp 21,5 miliar).

"Pendanaan awal ini akan kami fokuskan untuk mendorong perkembangan bisnis secara cepat diterima oleh pasar dan juga membangun lebih banyak dark stores yang akan menyediakan berbagai macam pilihan produk berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen," ucap Mario.

Ia menyebut perusahaan menargetkan akan membangun lebih banyak dark stores di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek hingga akhir tahun ini.

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Infografis 4 Unicorn di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya