Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan game asal Jepang Sega, akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa mereka mengakuisisi pembuat Angry Birds, Rovio.
Pembuat game seluler yang berkantor pusat di Finlandia itu akan dibeli dengan harga sekitar USD 775 juta, atau sekitar Rp 11,5 triliun. Kesepakatan diperkirakan akan ditutup pada akhir September.
Baca Juga
Melalui siaran persnya, pemilik Sonic The Hedgehog itu berharap bisa menggunakan "keahlian khas Rovio dalam pengoperasian game seluler dengan layanan langsung, untuk menghadirkan judul-judul Sega saat ini dan yang baru ke pasar game seluler global."
Advertisement
Dikutip dari The Verge, Selasa (18/4/2023), Haruki Satomi, presiden dan CEO grup perusahaan induk Sega, Sega Sammy Holdings mengatakan pasar gim seluler memiliki potensi yang sangat tinggi.
"Di antara pasar game global yang berkembang pesat, pasar game seluler memiliki potensi yang sangat tinggi, dan telah menjadi tujuan jangka panjang Sega untuk mempercepat ekspansinya di bidang ini," kata Satomi.
Mengutip Tech Crunch, Rovio didirikan pada tahun 2003. Nama perusahaan melambung setelah suksesnya gim Angry Birds, yang merambah menjadi sebuah waralaba dan mencakup mulai dari film, TV, dan mainan.
Guinness World Records selain itu juga pernah mencatat bahwa Angry Birds asli menjadi gim mobile pertama yang mencapai 1 triliun unduhan.
Rovio go public pada tahun 2017. Meski begitu, saham perusahaan mengalami penurunan, yang umumnya berada di sekitar setengah dari nilai IPO mereka.
Membawa Waralaba Sega ke Platform Mobile
Mengutip The Verge, Rovio sebelumnya sempat nyaris dibeli oleh developer Israel Playtika dengan kesepakatan seharga USD 800 juta (Rp 11,8 triliun). Namun hal itu resmi tidak dilanjutkan pada bulan Maret.
Dikutip dari Gamerant, Playtika bukan satu-satunya perusahaan game yang tertarik untuk mencaplok Rovio.
Beberapa perusahaan seperti EA, Take-Two, Sony, Netflix, hingga Disney, diklaim para analis adalah sederet pengembang yang kabarnya sempat tertarik membeli Rovio.
Dengan pembelian ini, Sega tampaknya bakal melakukan apa yang dilakukan rivalnya Nintendo, dengan waralaba-waralaba mereka seperti Pokemon dan Mario Bros, yang dibawa ke platform mobile.
Sega pun juga mengatakan mereka ingin membantu Rovio untuk "memperluas platformnya di luar mobile gaming."
Patut ditunggu apakah dengan kesepakatan ini, gamer juga bakal melihat Sonic the Hedgehog dkk., bertemu dengan Red dan kelompok burung warna-warninya dari gim Angry Birds.
Advertisement
E3 2023 Batal Digelar
Electronic Software Association dan ReedPop baru saja mengumumkan Electronic Entertainment Expo (E3) 2023 batal digelar. Diketahui, alasan kenapa ajang tahunan E3 2023 batal digelar karena banyak pengembang dan penerbit game menarik diri.
Sebelumnya, perusahaan seperti Ubisoft, Sega, Tencent, Microsoft, Nintendo, dan Sony mengonfirmasi tidak akan ikut dalam ajang E3 tahun ini.
"Ini adalah keputusan sulit karena semua upaya kami dan mitra lakukan untuk mewujudkan acara ini," kata Kyle Marsden-Kish, VP global gaming di ReedPop, dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).
Dia menambahkan, "Tetapi kami harus melakukan apa yang benar untuk industri dan apa yang benar untuk E3."
Selain itu, Kyle memahami banyak perusahaan tidak memiliki demo game yang dapat dimainkan dan tantangan tenaga kerja akhirnya memilih untuk tidak ikutan dalam E3 musim panas ini.
Rencana Awal untuk E3 2023
Adapun E3 2023 sendiri rencananya akan digelar pada 13 Juni hingga 16 Juni 2023 di Los Angeles Convention Center. Sebelumnya, E3 2020 dan 2022 batal digelar.
Pada 2021, penyelenggara mengadakan E3 dalam format sepenuhnya secara online karena pandemi Covid-19.
Dengan batalnya E3 2023 digelar, besar kemungkinan perusahaan game lebih memilih untuk menunjukkan berbagai judul game terbaru buatan mereka dalam ajang tahunan Summer Game Fest pada Juni tahun ini.
Sementara itu, Microsoft dan Ubisoft sendiri sudah memiliki jadwal untuk mengadakan event digital untuk mengumumkan informasi terbaru.
(Dio/Ysl)
Advertisement