Liputan6.com, Jakarta - Apple berupaya mematuhi peraturan Tiongkok mengenai kecerdasan buatan. Hal ini dilakukan dengan menghapus aplikasi di toko aplikasi App Store lokal Tiongkok, termasuk aplikasi yang terkenal.
Sebelumnya, Apple telah menghapus sekitar 30.000 game di App Store Tiongkok. Upaya perusahaan mematuhi aturan Tiongkok dilanjutkan dengan penghapusan lebih dari 94.000 aplikasi.
Baca Juga
Lalu Apple juga menghapus 40.000 aplikasi dari toko aplikasi App Store yang menurut regulator Tiongkok tidak memiliki lisensi yang sesuai.
Advertisement
Mengutip Apple Insider, Sabtu (5/8/2023), kini, Apple menargetkan penghapusan aplikasi dalam jumlah yang jauh lebih kecil, namun semuanya dalam kategori yang signifikan.
Menurut laporan South China Morning Post, lebih dari 100 aplikasi AI yang menyertakan layanan AI seperti ChatGPT bakal ditarik dari App Store dihapus pada Selasa lalu.
Dalam catatan pengembang yang dilihat Gizchina, Apple menyebut aplikasi-aplikasi dihapus karena "memasukkan konten yang ilegal di Tiongkok."
Salah satu aplikasi yang dihapus adalah Spark, yang diluncurkan sebagai aplikasi high-profile di App Store Tiongkok pada 29 Juli 2023 lalu.
Aturan Tiongkok Soal AI Bakal Berlaku 2 Minggu Lagi
Spark menghadirkan layanan chatbot dan terjemahan berbasis AI yang bernama ChatGAi Plus. Bahkan, aplikasi ini sempat menduduki peringkat ke-9 di bagan aplikasi berbayar App Store Tiongkok.
Pengembang Spark juga diberi tahu bahwa konten tersebut berada di bawah peraturan yang lebih ketat pada teknologi sintesis mendalam AI generative. Kabarnya, peraturan tersebut akan mulai di Tiongkok dalam dua minggu ke depan.
Sekadar informasi, Apple lama mendapat kritikan karena dianggap tunduk pada tekanan otoritas Tiongkok.
Menyusul pembersihan aplikasi terbarunya, Apple mengatakan, akan memberikan lebih banyak transparansi berkaitan alasannya menghapus aplikasi dari App Store.
Advertisement
Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan Lewat Apple GPT
Terlepas dari penghapusan aplikasi AI di App Store, Apple dikabarkan tengah menggarap alat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mereka sendiri, demi menantang ChatGPT dan Google.
Laporan baru yang diungkap Mark Gurman dari Bloomberg menyebut, perusahaan sedang menciptakan chatbot, yang secara internal disebut oleh beberapa insinyur sebagai "Apple GPT."
Apple disebut belum menentukan strategi untuk meluncurkan teknologi tersebut kepada konsumen, namun kabarnya bakal membuat pengumuman terkait AI yang signifikan pada tahun depan.
Laporan itu, mengutip Tech Crunch, Senin (24/7/2023), juga mengatakan Apple telah membangun kerangka kerjanya sendiri dengan codename "Ajax," untuk membuat model bahasa besar atau large language model.
Perlu Persetujuan Khusus untuk Akses Chatbot Kecerdasan Buatan
Bloomberg menyebut, Ajax berjalan di Google Cloud dan dibangun dengan Google JAX, yang merupakan machine learning framework dari raksasa teknologi itu.
Apple memanfaatkan Ajax untuk membuat model bahasa besar, serta berfungsi sebagai dasar untuk alat ala ChatGPT internal mereka sendiri.
Namun, peluncuran internal chatbot dihentikan untuk sementara karena masalah keamanan tentang AI generatif, tetapi ini telah tersedia untuk lebih banyak karyawan perusahaan pembuat iPhone itu.
Meski banyak karyawan yang sudah bisa mengakses chatbot tersebut, diperlukan persetujuan khusus untuk mengaksesnya.
Bloomberg juga melaporkan bahwa output apa pun dari chatbot tidak dapat digunakan untuk mengembangkan fitur yang terikat untuk pelanggan
Advertisement