Pesawat Tanpa Awak Akan Gantikan Peran Tukang Pos?

Ke depannya pesawat tanpa awak akan menggantikan peran tukang pos dan menghemat waktu pengiriman barang hingga 30 menit.

oleh Iskandar diperbarui 10 Des 2013, 11:12 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 11:12 WIB
pesawat-remot-131210b.jpg
Setelah situs jual beli Amazon berencana ingin mengirimkan barang kepada jutaan pelanggannya dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), kali ini perusahaan pengiriman ekspres asal Jerman, Deutsche Post (DHL) juga tengah mengujicoba teknologi sejenis.

DHL dilaporkan sedang menguji coba kinerja drone yang dapat digunakan untuk mengirim barang, seperti obat-obatan ke lokasi terpencil. Dalam uji coba ini, DHL menggunakan quadcopter mungil untuk mengantar paket obat dari apotik yang berlokasi di dekat kantor pusat DHL, Bonn City.  

Mengutip laman Mail Online, Selasa (10/12/2013), Dron tersebut dapat membawa barang hingga tiga kilogram dan memiliki empat baling-baling, sementara drone milik Amazon dilengkapi delapan baling-baling.

Drone milik DHL yang dijuluki 'Paketkopter' ini terbang pada ketinggian 50 meter dan berhasil menempuh perjalanan satu kilometer. Dan hebatnya, pesawat yang dikendalikan dengan remote control itu mampu menyelesaikan perjalanan hanya dalam waktu dua menit.



Selain menggunakan remote control, DHL mengatakan bahwa drone yang digunakan juga telah mengadopsi sistem GPS.

"Kami akan menguji drone selama satu minggu ke depan untuk menilai kemampuan dari teknologi ini. Namun kami belum berencana untuk merealisasikannya dalam waktu dekat," kata juru bicara DHL, Thomas Kutsch.

Sementara itu pihak Amazon berencana akan menggunakan drone dalam lima tahun ke depan, meskipun pemerintah Amerika Serikat (AS) belum menetapkan aturan terkait sistem penerbangan pesawat sipil tanpa awak sampai tahun 2015.

CEO Amazon Jeff Bezos, menegaskan pihaknya ingin menggunakan drone untuk menggantikan peran tukang pos dan menghemat waktu pengiriman hingga 30 menit. Ia pun optimis bisa mewujudkan proyek ini dalam waktu yang lebih cepat dari yang direncanakan. (isk)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya