Liputan6.com, Jakarta - Rakasasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon berhasil melampaui Walmart dalam hal pendapatan kuartalan untuk pertama kalinya.
Melansir CNBC International, Minggu (23/2/2025), Amazon mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka membukukan pendapatan sebesar USD 187,8 miliar atau Rp 3 kuadriliun selama kuartal IV 2024.
Advertisement
Baca Juga
Angka itu melampaui penjualan Walmart yang mencapai USD 180,5 miliar atau Rp 2,9 kuadriliun di periode yang sama.
Advertisement
Unit ritel inti Amazon tetap menjadi penghasil pendapatan terbesar, tetapi pendapatan utamanya juga didorong oleh bisnis komputasi awan, periklanan, dan layanan penjualnya yang besar.
Layanan penjual pihak ketiga, yang mencakup komisi dan biaya yang dikumpulkan oleh Amazon untuk pemenuhan pesanan dan pengiriman, iklan, dan dukungan pelanggan, menyumbang 24,5% dari total penjualan perusahaan tahun lalu.
Sedangkan Amazon Web Services menyumbang hampir 17%.
Posisi Walmart
Sejak 2012, Walmart telah memegang keistimewaan sebagai penghasil pendapatan teratas setiap kuartal, sebuah gelar yang diperolehnya setelah menyalip raksasa minyak Exxon Mobil.
Walmart masih memimpin dalam penjualan tahunan, meskipun Amazon terus berkembang.
Ritel asal AS tersebut diproyeksikan akan meraup pendapatan hingga USD 708,7 miliar atau Rp11,5 kuadriliun pada tahun fiskal mendatang, sementara pendapatan setahun penuh Amazon untuk tahun 2025 diharapkan mencapai USD 700,8 miliar atau Rp11,4 kuadriliun, menurut FactSet.
Walmart telah mencontoh pesaing utamanya untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan.
Perusahaan ini mengoperasikan pasar pihak ketiga dan menawarkan layanan pemenuhan pesanan kepada penjual, meskipun kedua bisnis tersebut hanya sebagian kecil dari ukuran Amazon.
Walmart juga telah meluncurkan bisnis iklan dan program loyalitas bagi pembeli, yang disebut Walmart+, yang bersaing dengan Amazon Prime.
Pendapatan Amazon Bakal Lampaui Walmart untuk Pertama Kali
Diwartakan sebelumnya, Amazon telah lama melampaui Walmart terkait kapitalisasi pasar. Namun, raksasa e-commerce ini akhirnya siap melampaui pesainya melalui metrik utama lainnya yakni pendapatan.
Mengutip CNBC, selama belasan tahun terakhir, Walmart memegang keistimewaan sebagai penghasil pendapatan teratas setiap kuartal. Pada 2021, Walmart menyalip raksasa minyak Exxon Mobil, menurut analis riset senior LSEG Tajinder Dhillion.
Walmart tetap memimpin setelah harga minyak jatuh pada tahun-tahun berikutnya dari level tertinggi sebelumnya lebih dari USD 100 per barel.
Dalam rilis kinerja keuangannya setelah penutupan perdagangan Kamis, Amazon diharapkan melaporkan pendapatan sebesar USD 187 miliar, menurut analis yang disurvei oleh LSEG. Walmart melaporkan pada 20 Februari, dan diprediksi raup penjualan USD 180 miliar.
Walmar yang sering dijuluki ritel terbesar di dunia, mengacu pada pendapatannya, masih memimpin dalam hal penjualan tahunan. Walmart telah membukukan penjualan lebih dari USD 600 miliar dalam dua tahun terakhir. Angka itu akan mencapai USD 681 miliar untuk tahun fiskal terakhir.
Amazon sedang atasi ketertinggalannya. Berdasarkan estimasi kuartal keempat, pendapatan Amazon sepanjang 2024 akan mencapai USD 638 miliar, menandai pertama kali perusahaan itu melampaui tonggak sejarah USD 600 miliar.
Salah satu alasan utama Amazon melesat naik peringkat adalah bisnis cloud-nya, Amazon Web Services. Pendapatan di AWS telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2020 dan sekarang mencapai sekitar 17 persen dari total penjualan.
Advertisement
Perusahaan yang Berpeluang Masuk Klub USD 100 Miliar
Pandemi Covid juga secara dramatis mengubah perilaku konsumen terhadap belanja daring, yang telah membantu penjualan tahunan Amazon di Amerika Utara meningkat lebih dari 100% sejak 2019, setahun sebelum pandemi.
Sedikit perusahaan yang pernah mencapai pendapatan USD 100 miliar dalam satu kuartal. Selain Walmart dan Amazon, Apple telah melakukannya, tetapi hanya selama kuartal liburan, periode penjualan iPhone sebelumnya. Pekan lalu, Apple melaporkan pendapatan untuk kuartal terakhir sebesar USD 124 miliar.
Adapun anggota terbaru dari klub USD 100 miliar adalah UnitedHealth yang pendapatannya melampaui angka itu pada kuartal pertama tahun lalu dan kemudian pada kuartal ketiga dan keempat.
Dua perusahaan yang paling dekat untuk bergabung dengan grup tersebut dengan sedikit pertumbuhan yakni CVS Health dan McKesson. CVS melampaui pendapatan USD 95 miliar pada kuartal yang berakhir September. Sementara, McKesson mencapai USD 94 miliar.
