Di Negara Ini Samsung Galaxy S4 Dilarang Beredar dan Dihancurkan

Kabarnya, handset tersebut tidak seharusnya dijual di Jerman, namun lebih dulu dijual ke Georgia.

oleh Iskandar diperbarui 28 Jan 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2014, 10:00 WIB
s4-140128b.jpg

Beredarnya produk palsu ternyata tak hanya berlaku di China dan negara berkembang lainnya. Virus itu ternyata sudah menyebar luas ke daratan Eropa.

Baru-baru ini pemerintah Jerman menemukan lebih dari 250 unit smartphone Samsung Galaxy S4 palsu dalam pengiriman yang tiba dari Hongkong di bandara Stuttgart.

Penyelundupan barang ilegal ini tercium ketika salah seorang petugas Bea Cukai bernama Stuttgarter Nachrichten curiga setelah pemilik kiriman kargo bersikeras mengatakan bahwa isi dari kargo tersebut hanyalah berupa kabel elektronik yang nilainya cuma US$ 2000 atau sekitar Rp 24 juta.

Kabarnya, handset tersebut tidak seharusnya dijual di Jerman, namun lebih dulu dijual ke Georgia. Namun demikian, ratusan Galaxy S4 palsu itu telah disita dan dihancurkan dengan palu oleh pihak berwenang.

Jika seandainya 250 unit Samsung Galaxy S4 itu adalah asli, bila dikalkulasikan bernilai sekitar US$ 200 ribu atau tak kurang dari Rp 2,4 milyar.

Menurut yang dilansir Phone Arena, Selasa (28/1/2014), kini pemerintah Jerman tengah menelusuri jaringan pemalsu smartphone lainnya. Pasalnya tidak menutup kemungkinan kalau pengiriman smartphone palsu ini sudah pernah terjadi sebelumnya di Jerman.

Seperti yang diketahui, Indonesia juga masih banyak smartphone palsu yang beredar. Sebagian besar merupakan buatan China, dengan bentuk, desain, logo, hingga spesifikasi yang nyaris mirip produk aslinya.

Bahkan produk ilegal itu sangat mudah untuk diperoleh masyarakat di beberapa sentra penjualan ponsel yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia. (isk)


Baca juga:
Samsung Akan Banjiri Pasar Dengan Phablet dan Tablet Bongsor
Terlihat Membosankan, Samsung Rombak Galaxy Gear 2
Sebar Undangan, Samsung Akan Luncurkan Tizen
Dibanding Smartphone Lain, Samsung Galaxy S4 Paling Haus Memori

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya