Metamorfosa Batu Bacan

Bacan adalah salah satu batu mulia yang menjadi primadona di pusat belanja batu mulia terbesar di Asia Tenggara.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jun 2015, 02:31 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 02:31 WIB
Bacan
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Halmahera Selatan - Bacan adalah salah satu batu mulia yang menjadi primadona di pusat belanja batu mulia terbesar di Asia Tenggara. Perputaran uang di sana sangat fantastis, mencapai Rp 10 miliar per hari.

Batu yang memiliki nama ilmiah krisokola kalsedon atau krisokola kuarsa ini sejatinya tidak digali dari Pulau Bacan, Maluku Utara. Ia justru tersembunyi di perut Kasiruta, pulau yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Nama bacan dinobatkan pada batu ini karena Kasiruta dulunya di bawah kekuasaan Kesultanan Bacan.

Lebih dari 4 ribu penambang memadati lokasi penambangan di Desa Doko, Palamea dan Bisori. Untuk Tanjung Golao, Desa Doko sendiri saja terdapat 400-an lubang di area yang 8 tahun lalu masih berupa kebun cengkih dan kelapa ini.

Ayam berwarna putih jadi pemandangan yang lumrah dijumpai di lokasi penambangan. Ini tak terlepas dari keyakinan masyarakat setempat soal batu bacan sebagai rizki titipan Illahi. Mitos menyebut siapa pun yang melukai ayam ini hidupnya akan celaka.

Kerasnya cadas mesti ditembus karena batu bacan tersembunyi di rongga-rongga cairan magma yang membeku. Setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 10 orang penambang.

Kedalaman lubang bisa mencapai puluhan hingga lebih dari 100 meter. Tak ada jaminan pasti kapan menemukan batu bernilai jual tinggi, bisa hitungan minggu, bahkan bulan. Karena itu pula tak ada hitungan pasti penghasilan secara berkala.

Ref atau urat batu berwarna tertentu menjadi penanda dan penuntun menuju bongkahan yang diharapkan, yakni bernilai jual tinggi di pasaran. Ini pemberi harapan sebelum peluh dan penat terlunaskan.

Ternate jadi etalase penjualan batu mulia di Maluku Utara. Harga jual batu akik ini di luar nalar. 1 Mata cincin besar dengan kualitas super misalnya, harganya meroket di atas Rp 100 juta.

Kabar pemberian cindera mata dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Amerika Serikat Barack Obama, jadi salah satu pendongkrak popularitas batu bacan.

Faktor lain pelambung pamor bacan adalah batu ini dipercaya sebagai batu hidup alias berproses menjadi kristal yang relatif cepat. Bermetamorfosis, itulah yang diyakini sebagian besar pencinta batu bacan. Bakal cepat menjadi kristal jika sering digunakan sebagai cincin atau liontin.

Beberapa yakin kristalisasi lebih cepat lagi jika ada perlakuan khusus seperti direndam dengan air Air Conditioner (AC), air kelapa atau minyak zaitun.

Tak seperti intan, ruby, safir atau emerald, bacan tak memiliki harga baku pasar. Tetapi sejatinya, ada faktor yang memengaruhi harga jual setiap batu yang bisa jadi patokan.

Paduan berbagai unsur mineral yang dibentuk puluhan hingga ratusan juta tahun dengan tekanan dan suhu tinggi, batu akik dipercaya bertuah. Batu ini dianggap mengandung energi yang dapat memberi pengaruh positif bagi pemakainya.

Binar batu bacan menembus semua kalangan. Sebagian percaya, lewat batu mulia, prestise bisa melekat.

Pamor bacan berimbas pada namanya yang kerap digunakan bertautan dengan batu-batu lain yang nyata-nyata berbeda jenis. Sebut saja bacan Obi, bacan Buli, bacan Halmahera Timur bahkan bacan Aceh untuk batu gioknya.

Saksikan tayangan metamorfosa batu mulia jenis bacan selengkapnya dalam Potret Menembus Batas SCTV, Senin (1/6/2015), di bawah ini. (Nda/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya